Nikah Telat Jadi Hal Biasa untuk Perempuan Korea Selatan, Apa Alasan di Belakangnya?

Reporter : Firstyo M.D.
Selasa, 14 Juli 2020 19:40
Nikah Telat Jadi Hal Biasa untuk Perempuan Korea Selatan, Apa Alasan di Belakangnya?
Padahal kalau di Indonesia dikejar-kejar terus. Nikah telat dikit dijadikan bahan bergunjing oleh masyarakat.

Pernikahan dalam budaya masyarakat Indonesia seringkali dijadikan sebagai suatu pencapaian, setara dengan kelulusan sekolah atau promosi jabatan kerja.

Nggak heran beberapa orang merasa nikah adalah suatu tuntutan. Terlebih kalau kamu adalah seorang perempuan. Terlambat nikah dikit aja tekanan langsung datang dari segala penjuru.

Mana calonnya? Lho masih jomblo? Kapan nikah? Ingat umur.

1 dari 4 halaman

Berbanding terbalik dengan fenomena yang terjadi di Indonesia, di Korea Selatan, menikah telat untuk para perempuan adalah hal yang lumrah.

Jangankan orang biasa, untuk para aktris Korea yang kita kira sangat dekat dengan hingar bingar dunia hiburan pun pernikahan tidak menjadi priorias. Sebut saja nama Ha Ji Won dan Im Soo Jung yang terpantau masih belum memiliki pendamping hingga usia kepala empat.

2 dari 4 halaman

Bukti lain yang menunjukkan bahwa pernikahan bukanlah suatu hal yang perlu diburu-buru untuk perempuan Korea datang dari sebuah wawancara di channel Youtube milik Bandung Oppa.

Dalam sebuah sesi, Bandung Oppa mewawancarai seorang perempuan Korea bernama Nioni tentang usia ideal menikah.

" Kalau lihat teman saya kayaknya dari umur 27 mulai mikir nikah. Menurut saya, umur ideal nikah itu umur 33-34," ujar Nioni.

Usia yang ideal bagi Nioni tergolong sebagai usia " terlambat" untuk parameter masyarakat Indonesia. Terus, apa sih yang membuat perempuan Korea cenderung lebih santai terkait urusan pernikahan?

3 dari 4 halaman

Ternyata, salah satu alasan utama perempuan Korea " terlambat" menikah adalah karen kebanyakan dari mereka masih ingin mencapai tujuan pribadinya terlebih dahulu sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius dan menyita waktu.

Dalam channel Youtube Korea Reomit, kakak dari Jang Hansol menceritakan pengalamannya yang sekaligus menjelaskan tentang alasan perempuan Korea tidak terburu-buru untuk menikah seperti di Indonesia.

" Mau mapan dulu lah, aku mau mengejar-ngejar (karir)," jawab kakak Hansol.

Dilanjutkan olehnya bahwa jika sudah memutuskan untuk menikah, makan perempuan harus sudah siap dengan segala konsekuensinya, termasuk urusan membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan. Tentu waktu yang dicurahkan akan jadi lebih banyak untuk keluarga, terlebih jika sudah memiliki anak.

" Contohnya kayak aku kan gara-gara aku hamil dan melahirkan Elsa aku cuti kerja. Aku pasti akan kembali ke pekerjaanku, tapi karena melahirkan dan hamil ini kan aku mau gak mau tertinggal dibanding rekan-rekan kerja yang masuknya bareng aku," terang kakak Hansol menceritakan pengalamannya.

" Jadi aku gak mau mengalami hal-hal kayak gitu, sekarang yaudahlah ngurus ini, tapi kalo masih muda ya siapa yang mau gitu?" lanjutnya.

" Orang-orang kan ingin mengejar mimpi dulu."

4 dari 4 halaman

Ternyata begitu lho alasan perempuan Korea sangat santai urusan pernikahan. Kendati terdapat perbedaan budaya, fenomena tersebut bisa jadi pembuka mata kita semua, bawasanya menikah bukan satu-satunya penentu kebahagiannmu.

Untuk kamu yang merasa tertekan karena sudah ada di usia--yang menurut orang-orang--terlambat karena belum menikah, tenang, selesaikan dulu urusanmu. Masih ada mimpi yang bisa kamu wujudkan sebelum nantinya menuju ke jenjang pernikahan.

Untuk kamu yang sukanya ngatain teman yang masih single dan suka bikin orang tertekan dengan nyuruh-nyuruh orang nikah, pencapaian tuh nggak cuma nikah kali. Sana pergi!

Beri Komentar