© Shutterstock.com/g/Basicdog
Pasangan yang berhubungan seks di awal hubungan kencan (sebelum menikah) disebut-sebut akan mengalami hubungan yang buruk di kemudian hari. Sebaliknya, menunda berhubungan seks ternyata bisa membuat hubungan romansa jadi lebih stabil dan memuaskan di kemudian hari.
Melansir dari LiveScience, pasangan yang memutuskan untuk berhubungan seksual terlalu dini justru tidak diuntungkan dalam hubungan jangka panjang. Hal ini disampaikan oleh Dean Busby, dari School of Family Life Brigham Young University.
Seks memang dianggap penting untuk keharmonisan hubungan percintaan. Namun jika hal itu dilakukan terlalu dini dalam sebuah hubungan, maka bisa menurunkan kemampuan komunikasi, komitmen dan penanganan masalah dalam suatu hubungan.
Ilustrasi Seks © shutterstock.com/g/grinvalds
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2004, diperoleh kesimpulan bahwa hubungan seks itu sebenarnya begitu kompleks.
Saat pasangan kekasih memiliki komitmen yang tinggi, hubungan seks dipandang sebagai hal positif yang bisa meningkatkan pemahaman, komitmen, kepercayaan dan keamanan. Tapi manakala pasangan tersebut tidak memiliki komitmen dan ekspresi emosional yang baik, maka hubungan seksual hanya akan mendatangkan penyesalan, ketidakpastian dan ketidaknyamanan.
Untuk melengkapi penelitian tersebut, Busby kembali melakukan penelitian pada 2.035 responden yang sudah menikah dan rata-rata berusia 36 tahun. Penelitian ini memfokuskan pada kepuasan dan stabilitas hubungan.
Ilustrasi Pasangan Suami Istri © shutterstock.com/Dragon Images
Hasilnya, hubungan romansa akan jadi lebih baik manakala pasangan memutuskan berhubungan seks ketika benar-benar sudah menikah. Mereka dinilai memiliki stabilitas hubungan 22% lebih tinggi, kepuasan hubungan 20% lebih tinggi, kualitas seksual 15% lebih baik dan komunikasi 12% lebih baik daripada mereka yang berhubungan seks sebelum menikah.
Busby menjelaskan bahwa pasangan yang menunggu berhubungan seks sampai benar-benar menikah cenderung punya lebih banyak waktu untuk mencari tahu tentang sang pasangan.
Seberapa besar sang pasangan bisa dipercaya, seberapa baik komunikasi mereka sebagai pasangan dan bagaimanakah persamaan visi mereka dalam hidup. Hal tersebut memang benar-benar perlu diketahui sebelum memutuskan untuk menikah dan menjalin hubungan seksual, agar tidak mengalami toxic relationship atau bahkan terjadi perceraian.
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak