Tak Cuma Hati, Selingkuh Finansial dalam Rumah Tangga Juga Patut Diwaspadai

Reporter : Firstyo M.D.
Rabu, 1 Juli 2020 09:40
Tak Cuma Hati, Selingkuh Finansial dalam Rumah Tangga Juga Patut Diwaspadai
Sudah terbuka kah Moms dalam hal komunikasi keuangan dengan pasangan?

Apakah Moms sudah nonton drama Korea The World of the Married?

Kisah perselingkuhan di situ sungguh sangat menguras emosi penonton. Namun taukah Moms kalau selain perselingkuhan hati, dalam pernikahan ada ancaman lain yang bernama selingkuh finansial?

1 dari 4 halaman

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), selingkuh diartikan sebagai 'suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri, tidak berterus terang, tidak jujur, curang, serong'.

Sejalan dengan pengertian kata tersebut, selingkuh finansial terjadi dalam rumah tangga ketika tidak adanya keterbukaan masalah keuangan antara suami dan istri.

Lebih buruk lagi, main rahasia-rahasiaan ini dilakukan untuk kepentingan pribadi masing-masing.

Misal, suami yang diam-diam membeli sepeda motor mahal dan dititipkan ke rumah teman atau istri yang melakukan pembelian tas secara online namun dialamatkan ke kantor agar tidak ketahuan.

Ketidak terbukaan antara masing-masing pihak ini tidak akan sehat jika diteruskan karena pada dasarnya, urusan finansial dalam rumah tangga haruslah berdasarkan kesepakatan bersama.

2 dari 4 halaman

Hal ini biasanya berawal dari tidak adanya keinginan untuk memahami pasangan.

Di balik suami yang diam-diam beli motor mahal, pasti ada istri yang pernah melarang keras pembelian tersebut. Sebaliknya, di belakang sikap istri yang diam-diam beli tas mewah, pasti ada suami yang menganggap pembelian itu nggak penting.

Untuk menghindarinya, usahakan untuk seterbuka mungkin, baik saat melakukan pembelian maupun menolak pembelian pasangan. Toh kalian sudah hidup berdua dan tidur di atas kasur yang sama, untuk apa tetap menyembunyikan sesuatu sepenting masalah keuangan.

3 dari 4 halaman

Ketahuilah bahwa saat sudah berada dalam institusi pernikahan, artinya tidak ada lagi aku atau kamu, adanya kita. Artinya segala hal penting harus dirundingkan berdua karena toh kalian punya tujuan yang sama, yakni untuk kebahagiaan keluarga.

Motor terlalu mahal? Oke gantian, beli tas untuk istri dulu yang bisa lebih murah, suami nanti dapat giliran setelahnya. Bisa berlaku juga sebaliknya.

Pun kalau ternyata memang pembelian keduanya tidak memungkinkan, kalian bisa sama-sama merancang agar keinginan pribadi dan kebutuhan keluarga sama-sama bisa berjalan baik dan tidak saling mengorbankan satu sama lain.

Beri Komentar