Walaupun Sering Kena Nyinyir, Telat Nikah Justru Bikin Lebih Bahagia

Reporter : Olivia Lidya Elsanty
Selasa, 4 Februari 2020 08:19
Walaupun Sering Kena Nyinyir, Telat Nikah Justru Bikin Lebih Bahagia
Karena telah nikah nggak selamanya berarti negatif.

Sadar nggak sih, beberapa dari kita yang berada di usia muda seringkali mendapat pertanyaan 'kapan nikah'. Pertanyaan ini sebagian besar datang dari pihak keluarga, tapi nggak jarang datang juga dari teman sebaya yang sudah menikah lebih dulu. Memangnya ada yang salah ya dengan kondisi nggak nikah-nikah?

Selama ini pribadi yang 'telat nikah' selalu aja jadi bahan perbincangan. Padahal nggak ada ketentuan pasti di umur berapa kita harus menikah. Bukannya menikah itu masalah kesiapan?

1 dari 3 halaman

Ilustrasi pasangan menikah © Diadona

Beberapa orang yang memutuskan nikah muda, seringkali diapresiasi karena dianggap mampu mengemban tanggung jawab sejak usia muda. Tapi kenapa perlakuan yang sama nggak didapat orang-orang yang menikah di usia yang lebih tua? Bahkan nih, masih ada saja orang-orang yang nyinyir dengan perempuan yang nggak kunjung menikah.

Walaupun sering jadi bahan nyinyiran atau pergunjingan, nyatanya nikah di usia yang dibilang 'lambat' ini nggak selamanya bermakna negatif kok. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Alberta mengungkapkan, telat nikah justru bisa menjamin kebahagiaan pernikahan di masa mendatang.

2 dari 3 halaman

Dilansir dari Phys.org, penelitian ini dilakukan terhadap 405 orang di Kanada yang berada pada rentang usia muda sampai usia awal paruh baya. Matt Johnson, seorang peneliti ekologi keluarga mengungkapkan bahwa orang-orang yang menikah lebih lambat daripada teman sebayanya, mengaku lebih bahagia dan jarang mengalami depresi. Mereka justru memiliki banyak waktu untuk mendewasakan diri dan pengetahuan mereka, sekaligus mampu mengarahkan hidup dan hubungan dengan cara yang cenderung lebih baik.

ilustrasi pasangan menikah © Diadona

Johnson juga menambahkan, bahwa di abad ke-21 banyak anak-anak muda yang lebih berorientasi pada pendidikan dan pekerjaan. Akibatnya, usia pernikahan semakin mengalami kemunduran. Pada Journal of Family Psychology ini, dipaparkan juga bahwa semakin 'telat' keputusan untuk menikah, maka harus siap-siap juga mendapat nyinyiran dari orang sekitar.

3 dari 3 halaman

Buat kalian yang memang belum berencana menikah di usia muda, nggak perlu kuatir. Kalian justru memiliki banyak waktu untuk mengembangkan potensi dalam diri kalian.

Memasuki fase pernikahan memang membutuhkan banyak kesiapan, baik dari segi materi maupun non materi. Yang terpenting, kamu harus ingat bahwa jodoh udah ada yang ngatur. Bahkan Afgan udah ngasih tahu loh, Jodoh Pasti Bertemu.. So, take it easy!

Beri Komentar