© Shutterstock
Tiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk anaknya sehingga tanpa disadari mereka jadi terlalu mengatur anak dan mendikte kehidupannya. Padahal, anaklah yang menjalani kehidupannya tetapi ia tak punya banyak pilihan selain menuruti orang tuanya.
Itulah sedikit gambaran dari helicopter parenting. Tipe parenting yang satu ini merupakan gaya pengasuhan orang tua yang terlalu berlebihan dalam mengatur kehidupan anak dalam berbagai aspek.
Dilansir dari laman theasianparent.com, mengapa dinamakan helicopter parenting, hal ini disebabkan karena orang tua bertindak seperti helikopter yang selalu terbang di atas kepala anaknya dan mengawasi segala tindakannya.
ilustrasi ibu dan anak © Shutterstock
Istilah helicopter parenting ini sendiri mulai digunakan di tahun 2000 tepatnya di Amerika. Dalam helicopter parenting tersebut, orang tua bertindak seperti asisten pribadi anaknya. Mereka menyiapkan seluruh peralatan sekolah, menyiapkan seragam bahkan mengerjakan PR anak agar hasilnya sempurna.
Bila helicopter parenting seperti ini dilanjutkan maka anak tak akan bisa mandiri. Dia bahkan tak bisa memutuskan suatu hal dalam kehidupannya karena semua sudah diputuskan oleh orang tuanya. Sangat mungkin anak jadi tertekan karena harus selalu menuruti kemauan orang tuanya.
Lantas apa yang harus dilakukan agar orang tua tidak terjebak dalam gaya pengasuhan helicopter parenting ini? Yang pertama yaitu orang tua harus percaya terhadap kemampuan anak. Orang tua tak perlu terlalu mendikte anak. Biarkan dia melakukan apa saja sesuai kemampuannya agar anak pun lebih percaya diri.
ilustrasi ibu dan anak © Shutterstock
Yang berikutnya, orang tua pun perlu membiarkan anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Anak tak selalu membutuhkan bantuan orang tuanya untuk menyelesaikan tiap masalahnya. Terkadang, dia hanya ingin didengarkan saja untuk masalah yang sedang dihadapinya. Dia pun harus belajar mandiri.
Kemudian yang selanjutnya, biasakan anak untuk mandiri. Mulailah dengan hal-hal sederhana seperti membiarkan anak membersihkan kamarnya sendiri, mencuci bajunya sendiri dan lain sebagainya. Selanjutnya, biarkan dia merenovasi kamarnya sendiri sesuai dengan keinginannya, biarkan anak memilih sendiri baju mana yang ingin dia beli dan masih banyak lagi.
Ilustrasi Ibu dan Anak © 2020 https://www.BabyCenter.com
Terakhir, jangan memaksakan kehendak orang tua kepada anak. Biarkanlah dia mengambil keputusannya sendiri selama itu baik dan tidak membahayakannya. Orang tua cukup menghargai keputusan anaknya tersebut dan mendukungnya. Nah, itulah ulasan mengenai helicopter parenting dan bagaimana agar tidak terjebak dalam gaya pengasuhan tersebut.
Pengen Body Goals Kayak Zhao Lusi? Ini Rahasia Diet 'Ratu Drama' yang Sukses Turun 16 Kg!
Pengen Body Goals Kayak Zhao Lusi? Ini Rahasia Diet 'Ratu Drama' yang Sukses Turun 16 Kg!
Bukan Sekadar Main-Main, Ini Panduan Santai Mengenal Fase Motorik Anak dan Cara Melatihnya
Tembus Lumpur Setinggi Atap, Tangis Zaskia Adya Mecca Pecah di Pelukan Korban Banjir Aceh

Sah! Brisia Jodie dan Jonathan Alden Mengikat Janji di Katedral

Resmi Jadi Ibu, Vior Melahirkan Putri Pertama dengan Nama Cantik, Wajah Baby V Bikin Penasaran

Akhirnya Sah! Dara Arafah dan Rehan Mubarak Resmi Menikah di Tanah Suci

Amanda Manopo Umumkan Hamil Anak Pertama, Sara Wijayanto Siap Jadi 'Buyang'
