Penyakit Skoliosis adalah Kelengkungan Abnormal Tulang Belakang, Ini Penyebab dan Pengobatannya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Senin, 15 Februari 2021 16:44
Penyakit Skoliosis adalah Kelengkungan Abnormal Tulang Belakang, Ini Penyebab dan Pengobatannya
Penyakit skoliosis ditandai dengan bentuk tulang belakang seperti huruf 'C' atau 'S'. Bila parah, kondisi ini bisa mengganggu fungsi jantung dan paru-paru.

Penyakit skoliosis mungkin terdengar tak asing di telinga kita. Secara definisi, ini adalah kondisi di mana tulang melengkung membentuk huruf 'C' atau 'S'.

Normalnya nih tulang belakang kita melengkung di bagian atas bahu dan di punggug bawah. Tapi pada penderita penyakit skoliosis, tulang belakang mereka melengkung menyamping atau berbentuk huruf 'C' dan juga 'S'.

Sebagian besar kasus ini memang ringan, tapi beberapa diantaranya terus bertambah parah saat penderita bertumbuh besar. Bila semakin parah, kondisi ini bisa membuat penderitanya mengalami kelumpuhan. Selain itu, dikutip dari Mayo Clinic bahwa lekukan tulang belakang yang sangat parah bisa mengurangi jumlah ruang di dalam dada. Apa akibatnya? Paru-paru jadi sulit melakukan fungsinya dengan baik.

Lebih lanjut mengenai ciri, bahaya, penyebab dan perawatan penyakit skoliosis ini yuk simak dalam ulasan Diadona yang dikumpulkan dari berbagai sumber berikut.

1 dari 3 halaman

Skoliosis adalah Penyakit Tulang yang Menyerang Tulang Belakang

Penyakit Skoliosis © Diadona

Maka dari itu, gejala yang muncul yakni:

  • Bahu tidak rata
  • Salah satu tulang belikat yang tampak lebih menonjol dari yang lain
  • Pinggang tidak rata
  • Satu pinggul lebih tinggi dari yang lain

Pada penyakit skoliosis parah, tulang belakang mungkin saja akan berputar atau melintir, nggak cukup melengkung di satu sisi. Akibatnya, tulang rusuk di satu sisi jadi lebih menonjol ketimbang sisi satunya.

Penyakit skoliosis seringnya terdiagnosis di tujuh tahun pertama kehidupan anak. Skoliosis idiopatik, yaitu salah satu jenis penyakit ini yang penyebabnya tak diketahui secara pasti, membagi penderitanya berdasarkan kelompok usia.

Bayi: 0 sampai 3 tahun
Remaja: 4 sampai 10 tahun
Remaja: 11 sampai 18 tahun
Dewasa: 18+ tahun

Umur ini nih yang nantinya menentukn pilihan pengobatan apa saja yang bisa diberikan kepada penderitaya, termasuk juga diantaranya:

  • Apakah badan kamu masih bsia bertumbuh
  • Jumlah dan jenis kelengkungan
  • Jenis skoliosis

2 dari 3 halaman

Perawatan Penyakin Skoliosis

Penyakit Skoliosis © Diadona

Pilihan perawatan penyakit skolisosis ini yang paling utama yaitu bracing dan juga operasi

Bracing

Yaitu sejenis penjepit yang diterapkan pada penderita skoliosis yang masih bisa tumbuh dan kelengkungan tulangnya ntara 25 sampai 40 derajat. Bracing atau kawat ini memang nggak akan melurusakn tulang belakang, tapi bisa mencegah pertambahan lengkungan. Bila terdeteksi dan diterapkan sejak dini, pengobatan ini punya tingkat keberhasilan yang tinggi.

Penjepit ini kudu dipakai setidaknay selama 16 sampai 23 jam sehari sampai mereka berhenti bertumbuh. Semakin lama dipakai, maka efektivitasnya semakin meningkat.

Operasi

Ini biasanya dilakukan pada mereka yang memiliki kelengkungan tulang lebih dari 40 derajat. Salah satu tindakan standarnya yaitu fusi tulang belakang. Seperti apa sih?

Melansir Healthline, dalam prosedur ini dokter bakalan menggabungkan tulang belakang dengan cangkok tulang, batang dan juga sekrup. Cangkok tulangs endiri terdiri dari tulang dan bahan tersebut.

Batang bakalan menjaga tulang belakang dalam posisi lurus sementara sekrup bakalan menahan di temaptnya. Artinya, cangkok tulangd an tulang belakangnya sendiri bakalan bergabung menjadi satu tulang nantinya.

Sayangnya, mengambil pilihan operasi untuk mengobati penyakit skoliosis ini bukan perkara mudah karena ada beberapa risikonya, yaitu:

  • pendarahan yang berlebihan
  • gagal untuk sembuh
  • infeksi
  • rasa sakit
  • kerusakan saraf

3 dari 3 halaman

Penyebab Penyakit Skoliosis

Penyakit Skoliosis © Diadona

Apa penyebab penyakit skoliosis ini?

Hingga saat ini dokter nggak tahu secara pasti mengenai penyebab penyakit skoliosis. Tapi tampaknya nih, ada hubungannya dengan faktor keturunan karena kelainan tersebut cenderung diwariskan dalam keluarga.

Bila secra umum penyebabnya masih nggak diketahui, ada pula beberapa jenis skoliosisi dengan penyebab yang telah pasti, meski ini jarang terjadi. Apa saja?

Kondisi neuromuskuler, seperti cerebral palsy atau distrofi otot
Cacat lahir di mana hal ini mempengaruhi perkembangan tulang belakang
Cedera atau infeksi tulang belakang

Faktor risikonya

Ada beberapa faktor yang menyebbkan seseorang verisiko terkena penyakit skoliosis ini, antara lain:

Umur
Tanda dan gejalanya dimuali selama percepatan pertumbuhan yang terjadi setelah anak pubertas

Jenis Kelamin
Anak perempuan punya risiko jauh lebih tinggi ketimbang laki-laki.

Keturunan
Ada beberapa kasus di mana seorang aak mendapatkan penyakit skoliosisi ini dari keluarganya, tapi kebanyakan sih penderitanya nggak memiliki riwayat ini dalam keluarganya.

Penyakit skoliosis bisa menimbulkan beberapa komplikasi seperti:

  • Kerusakan paru-paru dan jantung akibat tulang ruisuk yang menekan organ tersebut
  • Masalah punggung
  • Penampilan. Tak bisa dipungkiri pada penderita skolisosis yang parah, ini akan sangat berpengaruh pada postur tubuh, termasuk adanya perubahan pinggul dan bahu yang nggak rata, rusuk yang menonjol, pergeseran pingang dan lainnya.

Mengenai hidup penderita penyakit skoliosis ini akan tergantung pada seberapa parah daerajat kelengkungan penyakit ini. Bila ringan, maka kondisi ini nggak bakalan mengganggu aktivitas dan fungsi sehar-hari. Tapi bila parah, maka penderitanya bisa mengalami keterbatasan fisik.

 

Beri Komentar