Kurang Tidur Menyebabkan Penyakit Alzheimer, Bener Gak sih?

Reporter : Mila
Rabu, 23 Juni 2021 18:57
Kurang Tidur Menyebabkan Penyakit Alzheimer, Bener Gak sih?
Hayo siapa nih yang masih suka begadang?

Tidur adalah kebutuhan biologis yang sangat penting bagi manusia. Saat tidur, tubuh akan beristirahat dan ‘mengisi’ kembali energi untuk digunakan keesokan harinya. Selain itu, dalam kondisi tidur, organ tubuh juga akan bekerja lebih optimal sehingga membuat kita jadi lebih sehat.

Sebaliknya, keseimbangan organ tubuh bisa terganggu dan berisiko menyebabkan masalah serius jika kita tidak punya waktu yang cukup untuk tidur. Banyak beberapa ahli mengatakan bahwa masalah kognitif dan emosional yang dialami seseorang bisa terjadi karena adanya gangguan pada otak dan salah satu penyebabnya adalah karena kurang tidur.

Lantas, apakah kurang tidur bisa menyebabkan seseorang terkena Alzheimer?

1 dari 3 halaman

Apa yang Terjadi pada Otak Penderita Alzheimer?

Penyakit Alzheimer sering ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir, masalah bicara, kebingungan, serta perubahan tingkah laku. Kondisi ini umumnya dipicu oleh faktor-faktor tertentu seperti usia, genetik, dan riwayat keluarga.

Apabila seseorang mengalami Alzheimer, artinya ada sesuatu yang terjadi pada otak sehingga membuat sel-sel otak jadi menyusut dan mati. Melansir WebMD, sel otak seringkali mengalami 2 tipe kecacatan, yaitu:

  • Neurofibrillary tangles, yaitu berupa serat yang saling membelit di dalam sel otak yang bisa menghambat nutrisi beserta hal penting lain untuk berpindah dari satu sel ke sel lain. Kondisi ini pada akhirnya akan meningkatkan kadar beta-amiloid pada otak.
  • Beta-amyloid plaques, yaitu berupa gumpalan protein yang menumpuk di antara sel-sel saraf. Beta-amiloid ini berasal dari protein abnormal yang umumnya mengalami masalah dalam proses mutasi dan pemecahan protein.

2 dari 3 halaman

Mengurangi Kadar Beta-amyloid

Beberapa tahun belakangan, peneliti kembali menemukan adanya serangkaian aktifitas pada otak yang aktif melakukan pembersihan toksin, yang disebut sebagai sistem glimfatik. Dari penelitian yang dilakukan bisa disimpulkan bahwa pentingnya peran dari sistem glimfatik dalam mengurangi kadar beta-amiloid yang dimiliki orang dengan gejala Alzheimer.

Namun pembersihan pada otak melalui sistem ini tidak aktif setiap saat, melainkan aktif ketika kita tidur.

3 dari 3 halaman

Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Alzheimer

Seperti yang diulas sebelumnya, tidur punya peran penting dalam membersihkan toksin pada otak. Apabila kurang tidur, maka fungsi sistem glimfatik yang berperan dalam membersihkan sampah pada sistem saraf pusat menjadi terganggu. Ini menyebabkan proses pembuangan toksin, termasuk beta-amiloid menjadi tidak optimal.

Gangguan tidur akut yang menyebabkan seseorang kehilangan banyak waktu tidur bisa semakin meningkatkan kadar beta-amiloid pada otak, yang lama kelamaan akan menumpuk dan menjadi plak beta-amiloid yang merupakan indikasi seseorang mengalami Alzheimer.

Namun penjelasan di atas, jelas terdapat kaitan antara kurang tidur dan Alzheimer, sehingga ada kemungkinan bahwa kurang tidur menjadi salah satu dari sekian banyak faktor penyebab seseorang mengalami penyakit ini.

Dengan demikian, pastikan bahwa kamu mendapat tidur yang cukup agar metabolisme tubuh tetap berjalan dengan semestinya dan bisa meminimalisir risiko terkena berbagai penyakit, termasuk Alzheimer.

Semoga informasi ini bermanfaat ya!

Beri Komentar