Masih Langka, Makanan Kaleng Pertama di Dunia Dulu Seharga Rp 25 Juta! Isinya Cuma Gitu Aja

Reporter : Bagus Prakoso
Kamis, 30 April 2020 11:20
Masih Langka, Makanan Kaleng Pertama di Dunia Dulu Seharga Rp 25 Juta! Isinya Cuma Gitu Aja
Seperti apa sih awalnya?

Makanan kaleng mungkin sudah menajadi bahan makanan yang menghiasi dapurmu. Makanan kalengpun sudah banyak dijumpai di minimarket sampai supermarket. Selain awet, bahan makanan dari kaleng juga terbilang mudah untuk diolah. Tak heran jika makanan kaleng sudah menjamur di masyarakat.

Tapi pernahkah kamu memikirkan, kapan pertama kali makanan kaleng itu dibuat? Nah, kali ini, diadona.id akan membahas tentang sejarah makanan kaleng yang bertahan hingga saat ini. Yuk kita simak!

1 dari 3 halaman

Makanan Kaleng © Diadona

Makanan kaleng sejatinya adalah bekal para tentara di kala perang. Selain itu, makanan kaleng juga menjadi bekal bagi para pelancong yang bepergian jauh maupun pekerja yang sangat sibuk dan butuh kepraktisan.

Penemu dari makanan kaleng ini adalah Nicolas Fracois Appert. Dikutip dari The Book of Origins, Appert adalah penemu cara mengawetkan makan terbaik yaitu dengan mengalengkannya.

Ide ini muncul pada tahun 1810 di tengah kebutuhan militer Prancis akan sebuah metode baru mengawetkan makanan. Bahkan, Napoleon Bonaparte menawarkan 12 ribu franc atau setara dengan Rp 25 juta bagi pemenang.

Eksperimen selama 15 tahun yang dilakukan Appert membuahkan hasil. Ia menemukan metode pengawetan makanan dengan cara dikaleng. Hadiah Rp 25 juta dari Napoleon pun diterima oleh Appert.

Awalnya, Appert yang memang berlatar belakang sebagai koki asal Prancis ini mengawetkan makanan seperti sup, sayuran, jus, jeli, selai, dan juga sirup dalam sebuah botol kacay yang ditutup dengan sumbatan botol dan lilin. Botol ini kemudian ditempatkan pada air rebusan.

2 dari 3 halaman

Makanan Kaleng © Diadona

Bisnisnya berkembang pesat. Ia bisa mengawetkan berbagai jenis makanan dengan metode pembotolannya. Ia bahkan bisa mengawetkan Daging, unggas, telur, susu, dan bahan-bahan lainnya.

Metodenya cukup sederhana, yakni membiarkan ruang udara di bagian atas botol, lalu menyumbatnya dengan perlahan. Botol inipun kemudian dibungkus kanvas yang berfungsi sebagai pelindung. Kemudian botol direbus.

Karena metode yang sangat mudah ini membuat penyebarannya juga sangat pesat. Akhirnya pada tahun 1810, Peter Durand, penemu asal Inggris mematenkan metode Appert ini. Dua tahun kemudian, warga Inggris bernama Bryan Donkin dan John Hall berhasil membeli hak paten dan memulai produksi pengawetan makanan.

Satu dekade setelahnya, makanan kaleng ini mulai menyebar hingga Amerika dan dunia. Namun, metode ini baru populer pada abad ke-20.

Beri Komentar