Dampak Corona, Makanan Jepang Berusia 1.000 Tahun Populer Lagi, Seperti Apa Sih?

Reporter : Bagus Prakoso
Jumat, 27 Maret 2020 14:27
Dampak Corona, Makanan Jepang Berusia 1.000 Tahun Populer Lagi, Seperti Apa Sih?
Su terbuat dari susu yang berbentuk padat seperti keju.

Virus Corona Covid-19 memang berdampak yang cukup luas dari berbagai sektor. Salah satunya di bidang kuliner. Bahkan sampai terjadi panic-buying di sejumlah negara.

Di jepang sendiri, ternyata juga punya kekhawatiran yang sama pada jumlah pasokan susu yang memicu publik membeli produk itu secara besar-besaran. Namun, bergalon-galon susu yang nggak tahu mau diapakan kemudian malah menjadi masalah baru. Maka dari itu, dilansir dari Vice US, masyarakat Jepang membuat makanan berbahan susu untuk menghabiskan produk tersebut menggunakan resep makanan yang sudah berusia kurang lebih seribu tahun.

Ya, namanya adalah Su. Seperti apa sih bentuk dan rasanya? Yuk kita simak.

1 dari 2 halaman

Su

Su © Diadona

Makanan ini sejatinya memiliki bentuk seperti keju. Su adalah kudapan mewah dari periode Asuka (538-710 masehi) hingga masa Heian (795-1185 masehi). Su juga disebut-sebut sebagai produk susu pertama di Jepang.

Su biasanya dikonsumsi sebagai obat terhadap penyakit tertentu. Selain itu, Su juga dimanfaatkan sebagai makanan penutup. Ada pula yang mengatakan bahwa Su acap kali dijadikan hadiah untuk para kaisar.

2 dari 2 halaman

Resep

Dikutip dari SoraNews 24, sebenarnya nggak ada resep persis dalam membuat makanan Su yang kembali populer karena penyebaran Corona ini. Tapi, dari buku yang selesai sekitar tahun927 masehi yang membuat regulasi pemerintah menjelaskan persiapan pembuatannya.

Su dimasak dengan merebus 18 liter susu hingga hanya tinggal 1,8 liter yang tersisa. Proses ini akan menghasilkan susu yang bertekstur keras, bisa dipotong, kemudian dimakan seperti keju.

Seorang reporter dari SoraNews24 bernama Idate Ayaka membagikan hasil kreasinya lewat unggahan di media sosial, Ayaka menekankan bahwa ada aristokrat era Heian meninggal karena diabetes yang disebabkan terlalu banyak mengonsumsi su. Jadi, boleh memakan kudapan ini asal nggak berlebihan ya.

Beri Komentar