Siapa Sangka, 5 Makanan Orang Miskin Ini Naik Derajat Jadi Makanan Mewah

Reporter : Hevy Zil Umami
Jumat, 27 Maret 2020 05:00
Siapa Sangka, 5 Makanan Orang Miskin Ini Naik Derajat Jadi Makanan Mewah
Makanan-makanan ini awalnya adalah makanan bagi orang miskin lho, sekarang malah berubah nasib.

Kita diperingatkan untuk jangan cepat sombong saat bisa mengonsumsi makanan yang mahal, karena sejatinya jika dilihat dari sejarahnya, makanan-makanan mahal berikut ini asalnya adalah makanan orang-orang miskin.

Harga makanan biasanya akan berbanding dengan kualitas yang diberikan. Banyak makanan mewah walau hanya dalam porsi yang sedikit, namun dibandrol dengan harga yang mahal, serta hanya disajikan di restoran mewah kelas dunia.

Namun tahu kah kamu kalau beberapa makanan berikut ini, usut punya usut adalah makanan bagi orang miskin saat dulu kala? Membacanya sampai habis mungkin tidak akan buatmu percaya, tapi jika kamu penasaran, baca terus yaa..

1 dari 5 halaman

1. Kaviar

Ilustrasi Kaviar © Diadona

Bagi kamu yang belum tahu, kaviar adalah telur dari ikan tertentu, misalnya ikan strugeon. Telur ikan ini lalu diolah dan digarami, baru kemudian pada umumny digunakan untuk melengkapi makanan yang lain.

Kaviar populer karena banyak dikonsumsi oleh orang-orang dari kaum ekonomi atas. Sebab satu ons kaviar saja biasanya dibanderol dengan harga sekitar Rp. 5.462.000, mahal sekali bukan? Namun jauh sebelum disebut sebagai makanan mewah, dulunya kaviar hanya makanan biasa.

Kira-kira 100 tahun yang lalu, sebuah bar di Rusia punya banyak sekali kaviar. Kaviar itu kemudian diberikan secara cuma-cuma kepada pelanggan sebagai isian sandwich. Karena kaviar asin, sandwich akan membuat pelanggan bar menjadi haus yang pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan bar.

Namun banyak orang yang suka, dan memesan kembali kaviar. Ketika permintaan meningkat, orang kaya mulai semakin tertarik dengan kaviar, karena mereka ingin mendapatkan gengsi saat mengonsumsi kaviar yang mahal. Saat ini, kaviar selalu dikombinasikan dengan vodka, minuman yang juga tak kalah berkelas.

2 dari 5 halaman

2. Sushi

Ilustrasi Sushi © Diadona

Restoran termahal di New York City adalah restoran Sushi Omakase yang membandrol lebih dari Rp. 6.839.000 per kursi di restoran. Makanan khas Jepang yang satu ini memang makanan mewah yang populer hingga seluruh dunia.

Namun jika menengok ke belakang, sebelum dikenal dengan kemewahannya, dulu sushi merupakan makanan khas bagi nelayan Jepang yang miskin. Sushi pada awalnya diciptakan sebagai cara untuk melestarikan ikan. Saat itu sushi disajikan dengan cara menutupi ikan dalam nasi yang telah difermentasi.

Dengan menjaga nasi yang difermentasi di sekitar ikan, maka ikan akan tetap segar. Kemudian, sekitar abad ke-15, Jepang mulai menggunakan cuka sebagai pengganti nasi fermentasi. Cuka tersebut membuat semua hidangan dapat dimakan dengan segar.

Pembuat sushi saat itu mulai membuat potongan-potongan lebih kecil dan mulai banyak orang yang menyukai sushi. Namun, setelah Perang Dunia II harga sushi melambung tinggi. Itu karena koki sushi menggunakan ikan yang lebih halus dan berkualitas untuk menarik perhatian wisatawan dari luar negeri dengan kreasi sushi mereka.

3 dari 5 halaman

3. Foie Gras

Ilustrasi Foie Gras © Diadona

Makanan satu ini agaknya identik sebagai makan mewah yang utama bagi orang-orang kaya. Foie gras merupakan makanan yang terbuat dari hati angsa yang berlemak, kemudian disajikan dengan jamur dan diberi topping berupa roti panggang dengan krim. Yum, sungguh terdengar nikmat.

Foie Gras biasa disajikan di restoran kelas atas dan mewah. Namun, sebelum dikenal sebagai makanan mewah, hidangan khas Prancis ini ternyata dianggap sebelah mata. Kisah itu berawal ketika ada orang pada masa Mesir kuno yang diberikan bagian angsa yang dibuang.

Bagian tersebut merupakan hati angsa, nah dari situlah akhirnya mereka menciptakan foie gras dengan resep sederhana. Pada suatu hari makanan tersebut kemudian dicicip oleh bangsa Romawi dan mengatakan bahwa rasanya menjadi simbol keanggunan.

Namun, selama abad kegelapan, orang-orang mengaitkan foie gras dengan dekadensi, sehingga membuat foie gras hampir punah. Baru pada saat abad pembaharuan banyak orang berkelas menengah hingga tinggi mulai memakannya lagi dengan harga yang mahal.

4 dari 5 halaman

4. Tiram

Ilustrasi Tiram © Diadona

Tiram biasanya akan muncul saat kondisi lautan sedang tercemar, karena mereka ingin menyelamatkan diri. Tiram dari laut pun muncul ke permukaan, bahkan ada yang terdampar di pinggir pantai.

Momen tersebut biasanya dimanfaatkan oleh orang-orang kampung di pesisir untuk mengumpulkan tiram-tiram tersebut di dalam ember. Tiram tersebut nantinya akan dimasak untuk dimakan sekeluarga.

Tiram sangat sensitif terhadap polusi. Namun sekitar satu abad lalu teradi pencemaran laut yang lumayan parah, membuat pasokan tiram dunia berkurang drastis. Tiram-tiram tersebut mati karena disebabkan oleh limbah pabrik. Ketika persediaan menyusut, harga tiram menjadi naik.

Ketika harga naik itulah reputasi tiram berubah dari makanan orang miskin menjadi makanan mewah yang banyak dimakan oleh orang dari kalangan atas. Kini tiram dijual dengan harga yang tinggi, berbanding terbalik dengan dulu saat orang dapat secara gratis mengambilnya dari laut.

5 dari 5 halaman

5. Lobster

Ilustrasi Lobster © Diadona

Terakhir kita punya lobster yang disebut-sebut sebagai salah satu makanan mewah karena memiliki harga jual yang tinggi. Makanan dari olahan lobster kerap ditemui di restoran-restoran berbintang dan kelas atas. Namun, siapa sangka bahwa dulunya lobster merupakan yang biasa dimakan oleh orang-orang miskin.

Dahulu lobster dipandang sebagai hama yang mengganggu ketika memancing di laut. Karenanya saat itu orang selalu benci setiap kali menemukan lobster. Lobster biasanya diberikan kepada orang miskin yang tidak punya cukup uang untuk membeli makanan yang layak.

Selain itu, banyak petani yang membeli lobster hanya untuk dijadikan pupuk untuk tanaman. Hingga kemudian ada seorang salesman yang licik dan menipu orang-orang untuk membeli lobster dengan harga tinggi.

Saat dimakan ternyata lobster tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya. Daging di dalamnya terasa tebal dan lembut. Nah mulai saat itulah lobster diterima banyak orang bahkan sekarang menjadi makanan mewah yang biasa dimakan oleh orang yang berada.

Beri Komentar