Gado-Gado, Kuliner Nusantara yang Terpengaruh Tradisi Portugis

Reporter : Nasa
Rabu, 8 Juli 2020 15:35
Gado-Gado, Kuliner Nusantara yang Terpengaruh Tradisi Portugis
Ternyata gado-gado bukan warisan kuliner asli Indonesia loh.

Potongan sayuran yang direbus, tempe, tahu, dan lontong yang kemudian disiram dengan saus kacang adalah ciri khas makanan gado-gado. Tapi menariknya, gado-gado ternyata bukan kuliner tradisional asli Indonesia loh.

Mengutip dari laman Antara, gado-gado ternyata adalah kuliner Indonesia yang mendapat pengaruh besar dari tradisi kuliner Portugis. Bahkan katanya, nama gado-gado juga berasal dari bahasa Portugis.

Gado-gado jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah 'campur-campur'. Konon katanya, istilah gado-gado digunakan untuk menggambarkan pakan hewan yang terdiri dari sisa-sisa makanan.

1 dari 2 halaman

Ilustrasi Gado Gado © Diadona

2 dari 2 halaman

Nah kemudian, tradisi menyiram saus kacang ke potongan sayuran juga merupakan tradisi Portugis loh. Gak heran kalau kamu bertandang di kampung keturunan Portugis di Cilincing Utara, di sana bakal banyak menemui gado-gado lezat.

" Kuliner Indonesia yang pakai saos kacang itu dibawa dari Portugis," kata Pendiri Wisata Kreatif Jakarta, Ira Lathief.

Wah gak heran ya kenapa gado-gado ini biasanya menjadi kuliner Indonesia yang paling disukai sama turis asing. Aslida Rahardjo, penulis buku 'Resep Masakan Indonesia di 5 Benua' bahkan menyebut gado-gado adalah favorit rekan-rekan asingnya.

Mulai dari pesepak bola legendaris asal Nigeria yakni Augustine Azuka Okocha dan juga Miss World Toni Ann Singh juga terpesona dengan cita rasa gado-gado. Wah ternyata gitu loh asal-usul gado-gado. Meski besar pengaruhnya dari Portugis, tapi cita rasanya udah Indonesia banget ya.

Beri Komentar