Viral, Penjual Bubur Ayam Bikin Poster Perbedaan Diaduk dan Enggak, Netizen: Keren Bang

Reporter : Bagus Prakoso
Selasa, 7 Juli 2020 19:20
Viral, Penjual Bubur Ayam Bikin Poster Perbedaan Diaduk dan Enggak, Netizen: Keren Bang
Perpecahan Umat Dijadiin Bahan Jualan.

Bubur diaduk dan tidak diaduk memang masih menjadi perdebadan. Banyak juga yang masih memperdebatkan antara lebih enak bubur diaduk atau nggak diaduk.

Ada yang mengatakan kalau bubur diaduk lebih enak ketimbang bubur yang tidak diaduk, begitu juga sebaliknya. Ada juga yang mengaitkan ini dengan sifat dasar manusia.

Meskipun tidak ada penelitian yang pasti terkait perbedaan rasa yang akan ditimbulkan, namun tetap saja ini menjadi perdebatan yang tidak ada hentinya.

Selalu menjadi perdebatan yang heboh di media sosial, telah muncul seorang penjual bubur yang menyediakan menu bubur diaduk dan tidak diaduk. Seperti apa tampilannya?

1 dari 2 halaman

 

Sebuah postingan di twitter dari @ombotaakk memperlihatkan seorang penjual bubur ayam dengan dua menu yaitu diaduk dan tidak diaduk. Tidak hanya itu, mereka juga memperlihatkan apa saja kekurangan dan kelebihan dari masing masing menu.

Untuk bubur diaduk, tertulis memiliki kelebihan antara lain mudah dicerna, lebih mudah sampai ke lambung, dan semua rasa tercampur sempurna. Ternyata bubur diaduk ini punya kekurangan juga. Yaitu tidak estetik dan mengurangi nafsu makan sebagaian besar orang.

Untuk menu yang kedua adalah bubur tidak diaduk. Dalam poster tersebut tertulis kelebihan dari Bubur Ayam Tidak Diaduk adalah terlihat estetik, meningkatkan nafsu makan hingga 30%, dan menambah sugesti rasa enak. Sedangkan kekurangannya adalah rasa tidak tercampur sempurna, dan lebih susah dicerna karena tidak lembut.

Untuk harganya sendiri semuanya sama, yakni Rp 10 ribu saja.

2 dari 2 halaman

Komentar netizen

Bubur Ayam © Diadona

Postingan inipun mendapat berbagai respon dari masyarakat. Mulai dari yang tetap mendukung bubur diaduk maupun bubur tidak diaduk. Ada juga yang mendukung penjual tersebut karena dianggap sangat mengedukasi.

" Buljug nih bahan perpecahan umat dijadiin jualannya dia" ungkap @BanyuSadewa.

" Justru beliau yang memfasilitasi perbedaan, karena mau diaduk atau enggak, yang penting rasanya enak," tulis @fajararisv.

Gimana nih menurut kamu?

Beri Komentar