3 Fase Jatuh Cinta yang Terjadi pada Anak Berdasarkan Umur Mereka

Reporter : Audila Rima Ndani
Senin, 20 Juli 2020 17:37
3 Fase Jatuh Cinta yang Terjadi pada Anak Berdasarkan Umur Mereka
Memahami hal ini bisa sangat membantu saat memberikan pendidikan seks pada anak.

Komunikasi dengan anak tentu sangat penting. Hal ini tanpa kita sadari memberikan banyak manfaat untuk anak dan juga kita sebagai orang tua. Saat anak bisa terbuka dengan orangtuanya sendiri maka mendidik anak pun akan terasa lebih mudah.

Banyak orang tua yang mengahadapi kesulitan saat menjelaskan topik sensitif pada anak. Salah satunya adalah tentang seks. Nggak bisa dipungkiri bahwa hal ini sangat penting dan harus diperoleh anak dari orangtuanya.

Namun nyatanya banyak orang tua yang malah menghindari topik itu dan nggak menjelaskannya sama sekali. Yang sudah terbuka dengan anak pun masih sulit untuk memulainya. Padahal sebenarnya hal ini bisa dimulai dari obrolan tentang cinta sejak dini lho!

1 dari 4 halaman

ilustrasi anak pacaran © Diadona

Dilansir dari Parent Map, banyak orang tua yang tentu khawatir saat anaknya mulai pacaran di usia yang terlalu muda. Namun sebagai orang tua kita harus terbuka dan mendampingi mereka dalam menjalani salah satu pengalaman kehidupan ini.

Seorang ahli seksualitas, Jo Langford mengungkapkan tiga fase jatuh cinta yang dialami anak berdasarkan umur mereka. Memahami ketiga fase ini juga bisa membantu kita untuk menjelaskan pendidikan seks yang penting untuk diberikan pada anak.

2 dari 4 halaman

Tahap pertama: pre-dating

ilustrasi anak pacaran © Diadona

Siapa yang nggak kaget saat anak kita yang masih umur 10 tahun tiba-tiba sudah pacaran? Padahal terkadang kejadian seperti ini juga sering kita lihat saat kita berada di sekolah dalam usia yang sama.

Setiap anak mulai mengeksplorasi hubungan yang sehat, terlepas dari apakah mereka mulai berpacaran atau hanya bersahabat. Di dalam hubungan ini mereka mulai memahami artinya dekat dengan seseorang di luar keluarga mereka.

Bagi anak-anak di usia ini, pacaran sama halnya dengan pergi piknik ke rumah tetangga. Bagi mereka hal ini hanya sebuah eksplorasi untuk memahami orang lain.

3 dari 4 halaman

Tahap kedua: little 'd' dating

ilustrasi remaja pacaran © Diadona

Fase ini biasanya terjadi saat anak duduk di tingkat akhir SMP atau awal SMA. Di tahap ini biasanya anak yang mulai berpacaran akan mulai melakukan kegiatan-kegiatan seperti nonton atau makan bareng.

Untuk itu di fase ini, kita harus mulai meningkatkan level obrolan dengan anak terkait hubungan. Nggak hanya tentang hubungan pacaran mereka aja tapi juga hubungan dengan keluarga dan teman.

Dalam tahap ini biasanya anak akan mulai punya role model, entah itu seseorang di kehidupannya atau bahkan pemain film atau idola. Mereka akan cenderung membuat keputusan berdasarkan apa yang mereka pikir orang lain harus lakukan.

Makanya di fase ini kita harus mulai membicarakan tentang perasaan yang mereka rasakan, menetapkan batasan, dan tetap menjaga komunikasi yang baik dengan anak. Pastikan agar anak nggak mendapatkan informasi yang salah tentang hubungan dari tempat lain.

4 dari 4 halaman

Tahap ketiga: big 'D' dating

Ilustrasi Remaja dan Orang Tua © Diadona

Sementara fase ini terjadi saat anak mulai menginjak usia 16 tahun. Di usia ini mereka akan lebih banyak terpapar dengan konten-konten yang diberikan oleh media. Selain itu, kebanyakan remaja akan mulai memahami tentang hubungan yang lebih intim dengan pasangan dalam tahap ini.

Di usia 16 tahun, anak memiliki perkembangan dalam cara berpikir, pengalaman, kesadaran diri, dan wawasan yang diperlukan untuk membuat pilihan berdasarkan informasi mengenai keintiman dalam hubungan. Untuk itu sudah seharusnya kita memberikan penjelasan yang lebih detail pada anak terkait hubungan, cinta, hingga pendidikan seks secara jelas.

Semoga informasi ini bisa membantu kamu ya!

Beri Komentar