Sempat Terpisah Selama 10 Tahun, Remaja Asal Sragen Ini Akhirnya Bertemu Keluarganya Lagi

Reporter : Anif Fathul Amin
Kamis, 8 Oktober 2020 16:03
Sempat Terpisah Selama 10 Tahun, Remaja Asal Sragen Ini Akhirnya Bertemu Keluarganya Lagi
Selama terpisah dari keluarganya, remaja ini sempat ngamen hingga dipukuli.

Seorang remaja di Sragen, Jawa Tengah, Ervan Wahyu Anjasworo, akhirnya bisa berkumpul lagi dengan keluarganya setelah 11 tahun berpisah. Remaja 16 tahun ini dinyatakan hilang sejak berusia lima tahun dan hidup sendirian di jalanan ibu kota. Ervan menghilang bukan karena tersesat. Dia mengaku diajak empat anak lain untuk mengamen.

“Saat itu saya mau-mau saja diajak. Saya mengamen kemana-mana sampai di wilayah Jawa Tengah, bahkan sampai ke Solo," katanya.

Selama tinggal terpisah dari keluarganya dan mengamen di jalanan, remaja asal Sragen itu mengaku sering mendapatkan perlakuan tidak manusiawi. Dia bahkan sering dipukuli jika uang setoran hasil mengamen tidak sesuai target.

"Kenangan paling sedih ya waktu disuruh mengamen itu. Kalau tidak melebihi target suka dipukul," jelasnya seperti dikutip dari Detik.com, (8/10).

1 dari 3 halaman

Hilang

Ervan mengaku bertemu dengan pengamen itu saat hendak pulang ke rumah kontrakan ayahnya di Kemayoran, Jakarta Pusat, dalam perjalanan pulang mengembalikan mainan di rumah tetangga.

" Kan saya selesai ngembaliin game watch yang saya sewa dari tetangga. Saat perjalanan pulang, ketemu empat pengamen. Mereka menghampiri saya terus diajak ngamen," paparnya.

Saat itu Ervan tidak berpikir panjang. Dia pun menuruti ajakan keempat pengamen yang berusia lebih tua darinya. Sejak saat itulah kehidupannya berubah. Bukan hal mudah bagi dirinya untuk melarikan diri.

" Disuruh ngamen. Mereka kasih target pendapatan minimal Rp60.000 sehari. Kalau tidak melebihi itu saya dipukul, dicambuk, tangan saya ini juga pernah disilet. Pernah berusaha kabur, tapi ketangkep lagi. Abis itu digebukin," sambung dia.

2 dari 3 halaman

Lepas dari Pengamen

Remaja Sragen itu mengaku sering menangis karena ingin bertemu keluarganya. Apalagi para pengamen itu sering berjanji mengantarkannya pulang. Sampai akhirnya dia bisa melarikan diri saat mengamen di Bogor, Jawa Barat, dan kebetulan ada razia Satpol PP.

Kisah Remaja Asal Sragen yang Terpisah dari Keluarganya © Diadona

" Nah, saat di Bogor, ada razia Satpol PP. Suara sirene Satpol PP membuka kami kalang kabut berlari. Saya pun berlari masuk ke permukiman hingga akhirnya bertemu ketua RT setempat yang lupa namanya,” kisah Ervan.

Ia kemudian tinggal di rumah ketua RT di wilayah Parung, Bogor. Namun, empat bulan kemudian ketua RT itu meninggal. Ervan pun diasuh saudara ketua RT yang bernama Eli dan kemudian diserahkan ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Bogor.

3 dari 3 halaman

Kisah Remaja Asal Sragen yang Terpisah dari Keluarganya © Diadona

Remaja Sragen itu selanjutnya diasuh pegawai P2TP2A Bogor yang bernama Wiwit. Sejak diasuh ibu itulah Ervan mengenyam pendidikan di dua pondok pesantren untuk sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP), yakni Ponpes Salafiah Bogor dan Ponpes Al Ilham Bandung. Di sana dia mulai belajar menghafalkan Alquran.

“ Sekarang setelah dites, saya hanya tinggal hafal 11 juz saja, yakni mulai juz I-11 Alquran,” katanya.

Setelah melalui perjalanan panjang, Ervan akhirnya bisa bertemu lagi dengan ayahnya, Suparno. Kisah perpisahan Suparno dan Ervan diketahui saat Januri melakukan kunjungan ke rumah (home visit) Suparno. Saat itu, petugas ingin memastikan Suparno benar-benar orang tua kandung Ervan, remaja yang hilang sejak 10 tahun lalu.

Ppasti nggak mudah menjadi Ervan, untungnya sekarang sudah bisa kembali bersama keluarga. Sehat-sehat terus ya Ervan!

Beri Komentar