© Detik.com / Dinsos Sragen
Seorang remaja di Sragen, Jawa Tengah, Ervan Wahyu Anjasworo, akhirnya bisa berkumpul lagi dengan keluarganya setelah 11 tahun berpisah. Remaja 16 tahun ini dinyatakan hilang sejak berusia lima tahun dan hidup sendirian di jalanan ibu kota. Ervan menghilang bukan karena tersesat. Dia mengaku diajak empat anak lain untuk mengamen.
“Saat itu saya mau-mau saja diajak. Saya mengamen kemana-mana sampai di wilayah Jawa Tengah, bahkan sampai ke Solo," katanya.
Selama tinggal terpisah dari keluarganya dan mengamen di jalanan, remaja asal Sragen itu mengaku sering mendapatkan perlakuan tidak manusiawi. Dia bahkan sering dipukuli jika uang setoran hasil mengamen tidak sesuai target.
"Kenangan paling sedih ya waktu disuruh mengamen itu. Kalau tidak melebihi target suka dipukul," jelasnya seperti dikutip dari Detik.com, (8/10).
Ervan mengaku bertemu dengan pengamen itu saat hendak pulang ke rumah kontrakan ayahnya di Kemayoran, Jakarta Pusat, dalam perjalanan pulang mengembalikan mainan di rumah tetangga.
" Kan saya selesai ngembaliin game watch yang saya sewa dari tetangga. Saat perjalanan pulang, ketemu empat pengamen. Mereka menghampiri saya terus diajak ngamen," paparnya.
Saat itu Ervan tidak berpikir panjang. Dia pun menuruti ajakan keempat pengamen yang berusia lebih tua darinya. Sejak saat itulah kehidupannya berubah. Bukan hal mudah bagi dirinya untuk melarikan diri.
" Disuruh ngamen. Mereka kasih target pendapatan minimal Rp60.000 sehari. Kalau tidak melebihi itu saya dipukul, dicambuk, tangan saya ini juga pernah disilet. Pernah berusaha kabur, tapi ketangkep lagi. Abis itu digebukin," sambung dia.
Remaja Sragen itu mengaku sering menangis karena ingin bertemu keluarganya. Apalagi para pengamen itu sering berjanji mengantarkannya pulang. Sampai akhirnya dia bisa melarikan diri saat mengamen di Bogor, Jawa Barat, dan kebetulan ada razia Satpol PP.
© Diadona
" Nah, saat di Bogor, ada razia Satpol PP. Suara sirene Satpol PP membuka kami kalang kabut berlari. Saya pun berlari masuk ke permukiman hingga akhirnya bertemu ketua RT setempat yang lupa namanya,” kisah Ervan.
Ia kemudian tinggal di rumah ketua RT di wilayah Parung, Bogor. Namun, empat bulan kemudian ketua RT itu meninggal. Ervan pun diasuh saudara ketua RT yang bernama Eli dan kemudian diserahkan ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Bogor.
© Diadona
Remaja Sragen itu selanjutnya diasuh pegawai P2TP2A Bogor yang bernama Wiwit. Sejak diasuh ibu itulah Ervan mengenyam pendidikan di dua pondok pesantren untuk sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP), yakni Ponpes Salafiah Bogor dan Ponpes Al Ilham Bandung. Di sana dia mulai belajar menghafalkan Alquran.
“ Sekarang setelah dites, saya hanya tinggal hafal 11 juz saja, yakni mulai juz I-11 Alquran,” katanya.
Setelah melalui perjalanan panjang, Ervan akhirnya bisa bertemu lagi dengan ayahnya, Suparno. Kisah perpisahan Suparno dan Ervan diketahui saat Januri melakukan kunjungan ke rumah (home visit) Suparno. Saat itu, petugas ingin memastikan Suparno benar-benar orang tua kandung Ervan, remaja yang hilang sejak 10 tahun lalu.
Ppasti nggak mudah menjadi Ervan, untungnya sekarang sudah bisa kembali bersama keluarga. Sehat-sehat terus ya Ervan!
7 Foto Ghea Youbi Latihan Memanah, Gayanya Bak Atlet Professional
Foto Nathalie Holscher Pamer Tato Pakai Baju Tanpa Lengan, Disebut Lebih Cantik Berhijab
Ini Foto Transformasi Ririn Dwi Ariyanti dari Tahun 2003 sampai 2024, Tetap Cantik dan Awet Muda!
Manggung di Acara Nikahan, Ini Deretan Foto Tiara Andini Pakai Dress Bling-bling yang Bikin Salfok
Geram Dituding Selingkuh, Rizky Nazar Pastikan Hubungannya dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja!
Ibunda Rizky Nazar Beri Klarifsikasi Usai Putranya Dituding Selingkuhi Syifa Hadju
Diwawancara Kasus Narkoba Sang Anak, Ekspresi Ibunda Chandrika Chika Malah Dihujat
Adik Via Vallen Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor
El Rumi Sudah Kenalkan Eca Aura ke Ahmad Dhani dan Para Personel Dewa 19, Makin Serius Nih?