© Kitabisa.com
Untuk sebagian orang, hidup memang terlihat begitu kejamnya. Derita dan kesusahan ditimpa sedemikian rupa, hingga orang lain yang melihat saja pun merasa sedih dan tersentuh.
Seperti kisah nenek Aminah ini. Melansir dari Kitabisa.com, kisahnya begitu sedih.
Kedua Anaknya Punya Keterbatasan Fisik, Nenek Aminah Harus Hidupi Keluarga Sendirian ©  Kitabisa
Usia nenek Aminah sudah 59 tahun. Namun ia harus berjuang keras untuk menghidupi keluarganya sendrian. Anaknya sulungnya, Ali, buta permanen karena kecelakan di tempat pabrik penggilingan padi, tempat dia dulu bekerja. Istri Ali pun meninggalkannya karena tahu hal ini.
Kedua Anaknya Punya Keterbatasan Fisik, Nenek Aminah Harus Hidupi Keluarga Sendirian ©  Kitabisa.com
Di samping anak Ali alias cucu nenek Aminah, Asim, tak tega melihat keadaan keluarganya dan akhirnya memberanikan diri untuk bekerja. Akhirnya, ia merantau ke kalimantan. Namun setelah 1 tahun di tanah rantau, Asim divonis menderita penyakit serius, yaitu TBC akut.
Kedua Anaknya Punya Keterbatasan Fisik, Nenek Aminah Harus Hidupi Keluarga Sendirian ©  Kitabisa.com
Kini, pekerjaan nenek Aminah hanyalah seorang buruh tani. Penghasilannya sehari hanya Rp 30 ribu. Itupun kalau dapat, tak setiap hari ia mendapatkannya. Dengan penghasilannya yang tak seberapa ini, nenek Aminah harus menghidupi anaknya dan cucuna. Berobat? Jangan ditanya, tentu nenek Aminah tak sanggup.
Meski demikian, nenek Aminah begitu sedih. Ia hanya bisa menerima keadaan, sementara tubuh cucunya kian hari semakin kurus saja. Nenek aminah hanya bisa bersadar dan berdoa untuk kesehatan cucunya dan anaknya.
Jika hati kalian tergerak untuk memberikan sebagian rezeki kalian, klik link berikut ini ya!
Terima kasih orang baik!

Lisa BLACKPINK Curi Perhatian Jadi Penari Emas Jibaro saat Halloween


Dita Karang Bikin Kejutan, Tampil Menawan di Jakarta Fashion Week 2026

Profil Maria Selena, Mantan Puteri Indonesia dan Atlet Basket yang Jadi Peserta Physical: Asia

Profil Fina Phillipe, Sosok Atlet Perempuan yang Mewakili Indonesia di Physical Asia