5 Kesalahan Keuangan dalam Pernikahan yang Perlu Diwaspadai Bersama Pasangan

Reporter : Firstyo M.D.
Selasa, 18 Agustus 2020 16:40
5 Kesalahan Keuangan dalam Pernikahan yang Perlu Diwaspadai Bersama Pasangan
Kesalahan-kesalahan yang harus dihindari bersama pasangan.

Masalah keuangan dalam rumah tangga adalah salah satu faktor yang krusial. Ia bisa merekatkan, namun juga bisa merusak.

Perlu kebijakan masing-masing untuk dapat menyikapi maslah keuangan bersama pasangan supaya nggak perlu hadir hal-hal yang tak diinginkan seperti perceraian.

Untuk menghindari kesalahan-kesalahan keuangan yang berpotensi merusak pernikahan, berikut adalah pembahasannya.

1 dari 6 halaman

Kurang intens berdiskusi masalah keuangan

Ilustrasi pasangan berdiskusi © Diadona

Nggak ada cara yang lebih baik untuk memecahkan masalah keuangan selain mendiskusikannya secara intens dengan pasangan.

Usahakan untuk selalu memecahkan masalah keuangan berdua lewat diskusi-diskusi tersebut. Jangan sampai ada satu pihak yang lebih merasa terbebani pikirannya. Bagi beban tersebut lewat diskusi-diskusi agar dapat menemukan jalan keluarnya bersama.

2 dari 6 halaman

Terlalu emosional menyikapi arus keuangan

Dalam hal keuangan, sebaiknya pasangan memang memiliki tujuan bersama. Namun keinginan pribadi masing-masing individu juga nggak mungkin untuk dihilangkan. Hal seperti ini sangat memungkinkan munculnya percekcokan apabilan disikapi dengan terlalu emosional.

Misal, istri yang marah pada suami karena membeli sepatu basket baru atau suami yang kesal pada istri karena menambah koleksi tas.

Ketimbang saling menyalahkan yang juga tak akan menyelesaikan permasalahan, ada baiknya pasangan untuk duduk bersama dan saling menyatukan pikiran agar ditemukan solusi yang pas untuk hidup ke depannya.

3 dari 6 halaman

Anggaran hiburan kurang proporsional

Ilustrasi liburan dengan pasangan © Diadona

Anggaran hiburan adalah sesuatu yang tricky. Beberapa pasangan bisa terlalu banyak mengalokasikan dana untuk hiburan, sementara beberapa lainnya bisa nggak menganggarkan sama sekali.

Mereka yanng mengalokasikan banyak dana untuk anggaran hiburan bisa jadi terjebak dengan keinginan untuk bersenang-senang, sementara yang nggak menganggarkan sama sekali menganggapnya kurang penting untuk dipikirkan.

Diakui atau tidak, anggaran hiburan tergolong sebagai sesuatu yang penting karena berguna sebagai penyeimbang hidup. Namun, memang diperlukan kebijakan untuk menyusun anggarannya. Rundingkan agenda untuk melepas penat secara rutin dengan pasangan, misal dengan plesir ke suatu kota. Anggarkan kebutuhan hiburan dengan proporsional. Nggak kurang dan nggak berlebihan, pas.

4 dari 6 halaman

Belum menyiapkan dana darurat

Kita nggak pernah tahu dengan jalannya kehidupan. Saat ini kita merasa aman karena masih menerima gaji rutin dari kantor dengan jumlah yang layak sehingga bisa menghidupi keluarga. Namun tak menutup kemungkinan suatu saat muncul musibah, seperti PHK misalnya, yang akan langsung mengubah kehidupan 180 derajat.

Di saat krisis seperti itu, peran dana darurat sangat penting untuk bertahan hidup bersama keluarga. Tanpa dana darurat, tak hanya kehidupanmu sebagai individu yang terancam, kehidupan pernikahanmu pun juga terpengaruh.

Mulai ajak pasangan untuk sadar akan pentingnya dana darurat semata demi mempersiapkan diri menghadapi krisis di masa depan. Kalau lebih tenang, hubungan pun juga ikut tentram.

5 dari 6 halaman

Tidak jujur tentang kondisi finansial

Ilustrasi masalah keuangan dalam hubungan © Diadona

Menyembunyikan sesuatu dari pasangan dalam hubungan di level pernikahan adalah langkah yang buruk, terlebih jika menyangkut masalah keuangan.

Padahal, dalam pernikahan semua masalah ada baiknya dihadapi berdua. Masalah keuangan istri adalah masalah keuangan suami juga, pun berlaku sebaliknya.

Buka komunikasi terkait masalah keuangan ini selebar mungkin agar tercipta ruang diskusi yang sehat. Memperbanyak diskusi juga bisa jadi ajang mendeteksi jika ada yang mulai tak beres dengan kondisi keuangan keluarga sehingga diharap dapat memperkecil risiko.

Beri Komentar