© Shutterstock
Sejumlah orang tua mungkin terbiasa menggunakan kipas angin saat tidur karena gerah atau cuacanya yang sedang panas. Dengan menggunakan kipas angin seperti ini suhu di dalam kamar pun jadi terasa lebih dingin dan gak bikin gerah.
Namun, penggunaan kipas angin ini perlu diperhatikan kalau ibu sudah punya anak dan kebetulan si kecil tidur bersama dengan orang tuanya. Hal ini karena penggunaan kipas angin ini mempunyai dampak terhadap bayi.
Ilustrasi Bayi Tidur © 2020 https://www.StocksyUnited.com
Dilansir dari laman ibupedia.com, kipas angin ini sebaiknya tidak diarahkan secara langsung kepada tubuh bayi karena ternyata bisa membahayakan untuk kesehatan anak. Selain itu, ada pula dampak lain dari penggunaan kipas angin pada bayi ini.
Sebenarnya, penggunaan kipas angin untuk bayi terutama di dalam kamar ini sangat berguna, gunanya untuk memastikan sirkulasi udara tetap baik. American Academy of Pediatric pun berpendapat bahwa penggunaan kipas angin ini bisa menurunkan risiko bayi mengalami SIDS atau kematian mendadak pada bayi.
Ilustrasi Bayi Tidur © Nyana Stoica/unsplash.com
Walaupun begitu, penggunaan kipas angin pada bayi ini perlu mengikuti aturan di mana tak boleh langsung diarahkan pada badan si kecil karena ia bisa berisiko mengalami hipotermia atau kedinginan.
Selain itu, dampak dari penggunaan kipas angin secara langsung ke badan bayi juga bisa membuat otot tubuhnya jadi kaku. Hal ini disebabkan karena pelumas pada otot anak mengalami kedinginan. Anak pun mungkin jadi rewel karena tubuhnya sulit untuk digerakkan.
Ilustrasi Kipas Angin © 2021 https://www.unsplash.com/Siebe Warmoeskerken
Selanjutnya, pastikan pula kipas angin yang digunakan untuk anak ini tidak kotor, tak ada debu yang menempel dan sering dibersihkan. Kipas angin yang kotor bisa membuat anak berisiko mengalami alergi debu yang bisa memicu infeksi pada saluran pernapasan bayi.
Kemudian, penggunaan kipas angin pada bayi ini juga bisa membuatnya berisiko mengalami sinusitis. Meski kasus ini jarang terjadi, tetapi suhu tubuh bayi yang turun dan kedinginan ini bisa membuatnya mengalami sinusitis. Selaput lendir pada hidung yang mengering karena udara dingin akan membuat produksi lendir di dalam hidung terus meningkat dan inilah yang menyebabkan sinusitis.
Berikutnya, bayi juga berisiko mengalami dehidrasi akibat penggunaan kipas angin langsung ke tubuhnya. Saat asupan cairan di dalam tubuh berkurang, hal inilah yang bisa sebabkan dehidrasi dan kulit anak jadi kering. Itulah beberapa dampak dari penggunaan kipas angin pada bayi. Seemoga ulasan ini cukup membantu.
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak