© Merdeka.com/Dede Bondan
Warung merupakan salah satu tempat makan sederhana yang biasa terlihat di Indonesia. Umumnya, warung berada di pinggir jalan dan biasa disebut warung kaki lima.
Namun, tahukah kamu, ternyata ada juga loh, warung tertinggi yang ada di Indonesia. Di mana itu? Yuk kita kunjungi!
Warung Mbok Yem © merdeka.com/Dede Bondan
Jika bertanya, di mana warung tertinggi di Indonesia? Jawabannya adalah Warung Mbok Yem. Ya, Warung Mbok Yem adalah satu-satunya warung yang berdiri di Gunung Lawu.
Berada di 3.150 mdpl, Warung Mbok yem ini dinobatkan jadi kedai tertinggi yang ada di Indonesia. Tak ada yang istimewa dalam warung ini. Berdiri sederhana, tersusun dari batu-batu dan dinding-dinding kayu, warung ini nampak seperti warung pada umumnya.
Di atap warung terpasang benda persegi panjang berwarna hitam dengan corak kotak-kotak sebagai panel surya.
Bukan makanan unik atau makanan khas eropa yang tersaji di Warung Mbok yem. Salah satu menu yang jadi andalan di sini adalah nasi pecel telur ceploknya. Harga satu porsi pecel komplit ini adalah Rp 15 ribu saja.
Tak hanya nasi pecel, ada juga soto khas Mbak Yem yang cocok menemani para pendaki ketika lapar melanda saat mendaki. Kamu juga bisa menikmati berbagai minuman hangat yang disediakan di sini.
Warung Mbok Yem © merdeka.com/Dede Bondan
Jadi satu-satunya warung yang ada di Gunung Lawu, Warung Mbok Yem ini tak pernah sepi pengunjung. Lokasinya cukup strategis. Melansir dari Merdeka, Warung Mbok Yem ini tepat berada di pertemuan tiga jalur pendakian via Cemoro Sewu, Cemoro Kandang, dan Cetho.
Warung ini juga dikabarkan telah berusia lebih dari 3 dekade. Bak artis sinetron, beberapa pendaki kerap meminta foto bersama sang pemilik warung.
Warung Mbok Yem © merdeka.com/Dede Bondan
Pemilik nama asli Wakiyem ternyata sudah mendirikan warung ini sejak 1980-an. Dulunya, ia merupakan seorang peracik jamu tradisional yang mencari bahan-bahan di puncak Lawu. Hatinya tersentuh ketika bertemu dan berinteraksi dengan pendaki yang sedang mendaki ke Gunung Lawu.
Setelah itu, ia memutuskan untuk tinggal di kawasan Argo Dalem tepat di bawah puncak Gunung Lawu. Ia kemudian membuka warung untuk membantu kebutuhan logistik pendaki yang kekurangan dan memilih menghabiskan sebagian besar hidupnya di gunung. Mbok Yem hanya turun gunung setahun sekali saat lebaran saja.
Meskipun berada di atas gunung, jangan salah, fasilitas di sini cukup lengkap, loh. Tanpa ada jaringan listrik PLN yang sampai puncak, warung Mbok Yem ini tetap memiliki televisi, kulkas, penanak nasi, hingga lampu yang menyala.
Hal ini karena ia memang memasang panel surya di atas warungnya. Tentu saja listrik dari panel surya ini membantu Mbok Yem dalam kebutuhan sehari-hari.
Ada yang sudah pernah ke tempat ini?
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak