Tari Kecak di Pura Uluwatu Sesuaikan Atraksi Pertunjukan dengan Protokol Kesehatan

Reporter : Nasa
Rabu, 26 Agustus 2020 21:35
Tari Kecak di Pura Uluwatu Sesuaikan Atraksi Pertunjukan dengan Protokol Kesehatan
Kalau tidak digelar, kawasan Uluwatu akan sangat sepi

Pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir memberikan dampak luar biasa pada sektor pariwisata. Namun belakangan sektor pariwisata sudah mulai membuka akses bagi pengunjung, dengan memberlakukan protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

Bali menjadi salah satu kawasan pariwisata paling terdampak pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak awal 2020 ini. Mengingat Bali sejauh ini juga dikenal sebagai daerah yang andalkan sektor pariwisata selama puluhan tahun.

Pada pertengahan Agustus lalu, Bali sudah membuka akses wisata bagi wisatawan lokal atau domestik. Namun, tentu dibukanya akses wisata, juga harus dibarengi dengan protokol dan kenormalan baru yang harus ditaati oleh pengelola maupun pengunjung.

1 dari 4 halaman

Tari Kecak Sesuaikan dengan Protokol Kesehatan © Diadona

2 dari 4 halaman

Batasan Jarak Untuk Pengunjung dan Penari

Hal ini juga dilakukan oleh pengelola Pura Uluwatu yang dikenal mendunia oleh ertunjukan tari kecak. Pengelola setempat berlakukan batasan jarak bagi pengunjung. Batasan jarak pun juga berlaku bagi para penari kecak.

" Kalau tidak ada pertunjukan tari kecak, Kawasan Objek Wisata Pura Uluwatu sangat sepi. Kami yakin dengan adanya tari kecak di era normal baru, pariwisata di Bali, khususnya Uluwatu, akan bertumbuh dan berkembang lagi,” ujar Manager Pengelola Uluwatu, I Wayan Wijana seperti dikutip dari laman Liputan6 Rabu, (26/8/2020).

Selain itu, pertunjukkan tari kecak juga dipenuhi dengan aturan kenormalan baru. Jumlah penari kenak dikurangi. Mereka yang tidak kenakan topeng wajib menggunakan masker saat pertunjukan. Lalu koreografi juga diatur ulang untuk menjaga jarak.

3 dari 4 halaman

Tari Kecak Sesuaikan dengan Protokol Kesehatan © Diadona

4 dari 4 halaman

Berlakukan Sistem Pembayaran Minim Kontak Fisik

Kawasan Pura Uluwatu kabarnya juga menjadi percontohan penerapan sistem pembayaran digital berbasis Quick Response Code Indonesian Standards (QRIS). Jadi para pengunjung bisa membayar tiket atau kebutuhan lainnya menggunakan QRIS.

" Dengan adanya penerapan alat pembayaran digital QRIS, maka dapat menjadi salah satu solusi untuk memulihkan serta membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Uluwatu, Bali," kata Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf, Wawan Gunawan.

Jadi sekarang tari kecak pun disesuaikan dengan kenormalan baru. Gimana nih menurutmu?

Beri Komentar