© Freepik.com/pressfoto
Seperti yang sudah kita tahu, rumah adalah salah satu kebutuhan primer setiap keluarga sebagai tempat tinggl dan menetap. Atas dasar inilah, rumah dibuat seindah dan senyaman mungkin demi keberlangsungan aktivitas para penghuni.
Tak hanya sekedar tempat tinggal, kini rumah juga dikaitkan sebagai tolak ukur kondisi dan keadaan seseorang dalam hidupnya. Secara fisik rumah dimanfaatkan untuk tempat beristirahat. Sedangkan, secara psikologis rumah adalah salah satu sarana untuk menjadikan kita betah tinggal di dalamnya sehingga muncul perasaan tentram, damai, dan menyenangkan.
Rumah itu sendiri bisa juga dikaitkan dengan cermianan serta kepribadian dari penghuninya. Mengutip dari Suara pada Jumat (29/1/2021), Founder Eltakis Creative Idea (Interior Design & Build), Gayuh Wicaksono mengatakan bahwa pemilik rumah sangat perlu mempertimbangkan beberapa hal berkaitan dengan psikologi perkembangan anak di rumah.
Ilustrasi Dekorasi Rumah © 2020 https://www.diadona.id https://www.shutterstock.com/g/belchonock
" Jangan sembarang mendekorasi rumah, karena orangtua harus memastikan bahwa rumah tidak hanya terlihat bagus, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan psikis anak," tuturnya.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa interior dan dekorasi yang dibuat dengan kecocokan penghuninya dapat meningkatkan efisiensi pribadi, meningkatkan suasana hati, mengembangkan bakat hingga membantu mendidik anak-anak.
" Semua elemen yang digunakan dalam desain interior contoh bentuk, garis, warna, suara, tekstur, gambar dan simbol akan memiliki efek psikologis pada kepribadian dan suasana hati anak," lanjutnya.
Ia juga memberikan saran untuk menggunakan interior rumah dengan furniture yang minimalis sekaliigus multifungsi. Hindari juga dekorasi berlebihan dan sumpek. Pemilihan warna juga berpengaruh, alangkah lebvih baik jika Moms coba berimajinasi menggunakan mural di rumah.
Ilustrasi Dekorasi Kamar Anak © https://www.instagram.com/anethparintosa/
Anak-anak secara psikologi perkembangannya sangat berpengaruh selama berada di rumah. Hal ini tentu menjadi alasan serta dasar penting untuk diperhatikan oleh orangtua terkait pomilihan dekorasi rumah.
" Tata ruang rumah untuk anak sangat memegang peranan sekali saat ini dalam proses perkembangan psikologi dan minat belajarnya. Bersamaan dengan estetika, pastikan untuk merancang dengan mempertimbangkan fleksibilitas sehingga Anda dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan anak," pungkasnya.
Nah, semoga informasi tadi bisa bermanfaat ya Moms. Coba tinjau kembali keadaan dekorasi pada hunian. Mungkin ini sudah saatnya Moms melakukan penataan kembali demi perkembangan serta kebaikan psikis anak.
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak