© Shutterstock.com
Tidur merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Saat tertidur, tubuh beristirahat agar tubuh kembali segar ketika hendak beraktivitas lagi. Tidur mungkin menyehatkan, namun jika salah dalam tidur malah justru berakbat kurang baik bagi tubuh.
Salah satu hal yang sering terjadi ketika tidur adalah ngorok. Tapi, tahukah kamu kalau sebenarnya ngorok justru menjadi tanda-tandanya ada penyakit yang berbahaya bagi tubuh?
Andreas Prasadja, dokter sekaligus pendiri Snoring Sleep Clinic, mengatakan jika ngorok justru menjadi pertanda beberapa penyakit dalam tubuh.
" Ngorok justru berbahaya," tegas Andreas Prasadja dalam wawancara eksklusif dengan Diadona.id Jum'at (25/6/2021) kemarin.
Menurutnya, ngorok justru menjadi penyebab beberapa penyakit seperti darah tinggi, gula, jantung dan lain sebagainya.
" Ngorok itu jadi penyebab hipertensi, diabetes, jantung, stroke, impotensi, hingga kematian.
Bahkan, jika dikaitkan dengan covid-19, seseorang yang mendengkur justru memiliki risiko yang lebih besar masuk ICU dibandingkan dengan yang tidak mendengkur.
" Kalau dikaitkan ke covid-19, bahkan mendengkur itu memiliki risiko lebih tinggi untuk sampai masuk ICU dibanding yang tidak mendengkur," tambah dokter Andreas.
Ilustrasi Tidur Ngorok © Shutterstock
Mengorok juga menjadi gejala utama dari Sleep Apnea. Seperti diketahui Sleep Apnea gangguan henti napas saat tidur. Gejala pertama yang terjadi adalah mendengkur.
Mendengkur yang erat kaitannya dengan Sleep Apnea sendiri adalah mendengkur yang tidak teratur.
" Sleep Apnea gejala utamanya adalah ngorok, mendengkur, dan kantuk yang berlebihan, hypersomnia. Jadi makannya ngorok itu gak wajar, ngorok itu berbahaya. Artinya sleep apnea sendiri henti napas saat tidur," ungkap Dokter Andreas.
" Apabila ngorok teratur masih wajar. Tetapi kalau ngorok sudah tidak teratur, berarti saluran napasnya mampet. Jadi henti napas bukan napasnya yang terhenti namun saluran napasnya yang tersumbat," tambahnya.
Sementara itu, melansir dari Alodokter, mendengkur juga bisa menyebabkan komplikasi penyakit lainnya. Yaitu Depresi yang memicu gangguan mental, penurunan kepuasan seksual, sulit konsentrasi, dan juga sering marah dan frustasi.
Adapun beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah sekaligus mengurangi mendengkur. Yaitu dengan mengurangi berat badan yang berlebih, tidur miring, dan tidur dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi. Selain itu, berhenti mengonsumsi alkohol terutama sebelum tidur. Hindari asap rokok, dan yang terpenting tidur dengan cukup.
Semoga bermanfaat.
View this post on Instagram
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak