© Shutterstock
Bicara tentang diet untuk mencapai berat ideal, poin tentang olahraga dan makan sehat sangat sering disebut. Namun pada kondisi khusus, pola diet sesuai anjuran seolah tak memberi hasil signifikan untuk beberapa orang.
Rupanya, selain dari sisi asupan dan latihan, aspek mental dan psikologis juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kita mencapai berat ideal lho.
Munculnya beban pikiran disebut sebagai faktor besar yang berdampak secara langsung terhadap usaha kita untuk berdiet. Dilansir dari laman Merdeka.com, berikut ini adalah ulasannya. Simak yuk, Diazens!
Ilustrasi timbang berat badan © edit.sundayriley.com
Mempunyai target berupa angka berat badan tertentu untuk dicapai adalah hal yang wajar dimiliki oleh seseorang saat proses penurunan berat badan. Meski begitu, kita juga harus tetap realistis dalam menentukan target.
Target yang tak realistis akan lebih mudah membuat kita kecewa yang berujung pada hilangnya motivasi. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya kita mematok target sedikit demi sedikit. Pencapaian-pencapaian kecil ini lah yang nantinya akan menjadi bahan bakar kita untuk mencapai berat ideal.
Di awal memulai, diet adalah proses yang sangat sulit. Mengubah cara hidup dari yang serampangan menjadi serba teratur memang perlu waktu. Selain itu, diperlukan komitmen yang kuat untuk dapat membuat proses diet jadi sebuah kebiasaan.
Dalam berdiet, rasa malas adalah salah satu musuh utama. Malas bangun pagi untuk olahraga, malas memilah makanan, dan masih banyak malas-malas lain. Dengan komitmen yang kendor seperti ini, maka upaya mencapai berat ideal jadi lebih sulit untuk diraih.
Ilustrasi perempuan menangis © ditchthelabel.org
Memiliki berat badan ekstrem, entah terlalu kurus atau terlalu gemuk, kerap kali berdampak pada kepercayaan diri seseorang. Bentuk tubuh jadi mencolok saat berada di keramaian dan untuk beberapa orang, menjadi pusat perhatian bukan lah hal yang menyenangkan.
Rupanya, menjadi percata diri pun juga merupakan salah satu kunci sukses dari diet yang kita lakukan. Untuk menghindari keminderan yang muncul, cobalah untuk fokus pada target pribadimu alih-alih terpengaruh oleh pandangan negatif orang lain tentangmu.
Stres adalah akumulasi dari tiga hambatan psikologis di atas. Saat kita merasa kesulitan untuk mencapai berat ideal karena terganjal berbagai faktot non-teknis, hal-hal tersebut kemudian menumpuk dan berubah jadi beban di pikiran.
Lebih jauh, stres bisa merusak pola hidup sehat yang mulai kamu bangun sejak awal. Makan seenaknya karena stres. Malas-malasan juga karena stres. Upayakan untuk tak memendam semua masalah terkait diet dan menceritakannya pada orang yang kira-kira akan memahami, semata-mata untuk menjaga kesehatan rohani sekaligus jasmani.
Bagaimana, apa ada masalah psikologis yang sudah dirasakan saat berdiet? Semoga dengan artikel ini Diazens jadi lebih terbantu ya.
Namun, jika Diazens masih merasa kesulitan dengan pola diet yang dijalani, nggak ada salahnya untuk gabung ke komunitas #DiaDiet. Di situ Diazens akan bertemu dengan rekan-rekan pejuang diet sehingga bisa saling sharing dan menyemangati satu sama lain. Ada bincang dengan narasumber berpengalaman juga lho.
Yuk, diet sehat bersama-sama!
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak