© Unsplash/Yuris Alhumaydy
Ketika tidur, seseorang memiliki tingkah polah yang berbeda-beda. Dalam situasi ternteu, beberapa orang dapat tidur dalam kondisi diam, sedangkan beberapa lainnya cenderung bergerak banyak sangat tidur bahkan pergerakannya bisa liar dan tak terkendali.
Lalu kenapa bisa kayak gini ya? padahal kan sama-sama lagi tidur? coba yuk lihat penjelasannya berikut ini!
© Diadona
Dilansir dari Medical Daily, diperkirakan sekitar 1,7 hingga 2 persen orang tidur dengan melakukan tindakan kekerasan. Bisa jadi hal ini disebabkan karena mimpi mereka yang membuat akhirnya muncul pukulan, tendangan, bahkan teriakan ketika tidur.
Mimpi ini sendiri berada pada fase tidur rapid eye movement (REM), dan menjadi sebuah masalah perilaku tersendiri. Bahkan terdapat beberapa kasus kriminal yang dihubungkan dengan fenomena ini.
© Diadona
Sebuah penelitian terbaru di Kanada mencoba mencari tahu hal apa yang membuat seseorang berisiko mengalami masalah ini. Setelah menganalisis data dari 30.000 partisipan, terdapat beberapa faktor yang bisa diidentifikasi.
" Walau masih banyak yang tak diketahu mengenai masalah perilaku tidur REM ini, hal ini dapat disebabkan oleh obat tertentu atau tanda awal dari masalah saraf lain seperti parkinson, demensia, atau multiple system atrophy," jelas Ronald Postuma, peneliti dari McGill University.
Penelitian sebelumnya menyebut bahwa 38 persen orang yang mengalami masalah ini pada kemudian hari mengalami parkinson. Rata-rata, parkinson muncul 12 atau 13 tahun setelah seseorang menampakkan gejala perilaku kekerasan saat tidur ini.
© Diadona
Pada penelitian ini,diketahui bahwa orang-orang dengan masalah perilaku tidur REM cenderung mengalami stres pasca trauma, tekanan psikologis, serta masalah kesehatan mental lainnya. Penggunaan obat-obatan serta konsumsi alkohol juga dapat meningkatkan risiko perilaku kekerasan ketika tidur ini.
" Mengidentifikasi gaya hidup serta faktor risiko pribadi seseorang dari gangguan tidur ini dapat berujung pada berkurangnya risiko seseorang mengidapnya," jelas Dr. Postuma.
© Diadona
Masalah ini sendiri lebih rentan dialami orang usia dewasa pertengahan serta lansia. Tercatat, masalah ini juga lebih banyak dialami oleh pria dibanding dengan wanita.
Manggung di Acara Nikahan, Ini Deretan Foto Tiara Andini Pakai Dress Bling-bling yang Bikin Salfok
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Diwawancara Kasus Narkoba Sang Anak, Ekspresi Ibunda Chandrika Chika Malah Dihujat
Adik Via Vallen Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor
El Rumi Sudah Kenalkan Eca Aura ke Ahmad Dhani dan Para Personel Dewa 19, Makin Serius Nih?
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan