Marshanda Ungkapkan Kesalahan yang Masih Sering Dilakukan Orang Tua Ketika Anak Menangis

Reporter : Riza Umami
Rabu, 4 November 2020 13:17
Marshanda Ungkapkan Kesalahan yang Masih Sering Dilakukan Orang Tua Ketika Anak Menangis
Cara menangani anak yang menangis atau tantrum ala Marshanda.

Marshanda memiliki seorang putri cantik dari pernikahannya bersama Ben Kasyafani, bernama Sienna Ameerah Kasyafani yang berusia 7 tahun. Sudah makin besar, tentu Marshanda punya cara sendiri dalam mendidik dan merawat anaknya.

Dalam salah satu tayangan Nyonya Boss yang dibagikan di saluran YouTube milik TRANS TV Official, Marshanda sempat membagikan pengetahuan parentingnya mengenai emosi anak karena Sienna udah makin besar sekarang.

"Belajar itu bisa dari siapapun, paling banyak bisa belajar dari anak. Apa aja Cha?", tanya Nia Ramadhani pada Marshanda.

Marshanda

1 dari 3 halaman

Dia pun menjawab, " Banyak belajar dari anak tuh contohnya misalnya gini gua baru nyadarin setelah ada Sienna. Nah, jadi gua lagi belajar-belajar tentang parenting. Terus anak bayi yang baru lahir kan nggak tidur-tidur lah tiap malem, bener-bener nangis-nangis, menjerit-jerit, ngerengek-rengek. Terus udah gitu ternyata gua baru tahu kalo kebiasaan orang umum banget kita lihat, kan orang suka kayak 'ush ush ush' atau misalnya 'eh tu tu ada cicak, udah nangisnya'" .

" Nah, ternyata itu bikin siapapun orang bikin dia belajar sejak dari bayi aja dia udah paham kalo 'Oh ternyata orang-orang terpenting buat gue kalo ngeliat gue ngeluarin emosi yang berlebihan itu akan dishutdown'. Jadi, gue tumbuh harus memendam perasaan apapun yang berlebihan. Positif, negatif, pokoknya orang akan nggak nyaman makanya gue pendem sendiri. Makanya kenapa kek 20, 30 tahun terakhir tingkat depresi di dunia meningkat drastis itu karena cara parentingnya dari kecil udah mengajarkan seperti itu secara nggak sadar." , tambah Marshanda.

Marshanda © Diadona

2 dari 3 halaman

" Jadi seharusnya gimana cha?" , tanya Nia lagi.

Marshanda kemudian menjelaskan, " Yang gue pelajarin tuh misalnya dia lagi nangis, kita perlu ngebenahin dulu nih perasaan kita nih yang ngurusin dia. Kita nggak berhasil ngeberhentiin ni anak nangis, kita itu ngerasa gagal. Jadi, kalo misalnya dia lagi nangis, entah teriak-teriak, tantrum atau apapun itu kita bilang aja, 'Oh iya Sienna lagi mau marah, Sienna lagi mau nangis ya udah, Sienna nangis ya ibu di sini nemenin Sienna', terus kita temenin aja" .

" Terus misalnya dia ngeluarin ada yang berlebihan lagi sambil kita mengijinkan dia dan dia merasa oke gue bisa lepasin lama-lama dia jadi nggak ada kebutuhan lagi untuk tantrum-tantrum, tereak-tereak gitu lho karena dia ngerasa kuota berlebihan gue udah diterima sama keluarga dan pengasuh gue, jadi gue gak ada kebutuhan lagu untuk acting out" , tukasnya.

3 dari 3 halaman

Selaras dengan yang disampaikan oleh Marshanda tersebut, Dr. Reza Fahlevi, Sp.A, dari klikdokter.com mengatakan bahwa menangis ini adalah hal yang wajar bagi anak dan tak boleh ditahan karena dapat memengaruhi perkembangan mental anak ke depannya.

ilustrasi anak menangis © Diadona

Sebenarnya ketika orang tua berusaha untuk menenangkan anaknya yang menangis, ini sama halnya dengan orang tua telah melarang anak untuk mengungkapkan kesedihannya. Dengan kata lain, perasaan sedih ini adalah suatu hal yang tak boleh dirasakan, padahal ketika seseorang terus-menerus memendam kesedihannya seperti ini dia akan menyakiti dirinya sendiri bahkan bisa sampai stres.

Akan lebih baik ketika anak menangis atau tantrum, ibu katakan padanya bahwa Mom tahu anak sedang sedih dan ingin menangis. Bilang bahwa tak apa untuk menangis dan mengeluarkan emosinya dan ibu akan menemani anak sampai tangisnya berhenti. Pasti nanti anak pun akan berhenti menangis. Semoga bermanfaat.

Beri Komentar