© Asiatrend.org
Setiap orang tua punya kewajiban untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak. Salah satunya adalah dengan menyekolahkan anak setinggi mungkin agar mereka memperoleh lebih banyak ilmu dan pengalaman.
Namun beberapa di antara kita mungkin masih menjadikan nilai sekolah sebagai patokan untuk mengukur kemampuan anak. Bahkan mungkin masih banyak yang memaksa anaknya untuk giat belajar dan mendapatkan nilai bagus di sekolah.
Kenyataannya memang harus diakui kalau nggak ada orang tua yang ingin anaknya mendapatkan nilai jelek. Namun kita juga harus ingat bahwa nilai bagus ngga menjamin kesuksesan seorang anak.
© Diadona
Mitos tentang anak dengan nilai bagus bisa memperoleh kesuksesan di masa depan mereka memang telah tersebar sejak lama. Hal ini bahkan dipercayai begitu saja oleh banyak orang tua.
Dilansir dari Psychologytoday.com, sebuah penelitian yang dilakukan Charles W. Cole, presiden Amherst College, di tahun 1950 menunjukkan bahwa nilai di perguruan tinggi ternyata membuat prediksi yang buruk untuk kesuksesan di masa depan. Cole menemukan bahwa siswa yang punya nilai rata-rata atau bahkan di bawahnya justru sering kali naik ke puncak kesuksesan dalam bidang bisnis dan profesi lain.
© Diadona
Empat puluh tahun kemudian, Seymour Epstein, seorang profesor psikologi University of Massachusetts, menemukan bahwa hal itu disebut dengan kecerdasan pengalaman. Kecerdasan tersebut mencakup akal sehat, keterampilan sosial, penanganan emosi, dan kemampuan untuk memecahkan masalah yang sangat menentukan tingkat kesuksesan seseorang.
Epstein juga mengungkapkan bahwa sukses dalam hidup lebih banyak berkaitan dengan pikiran, pengalaman, atau kecerdasan praktis daripada kecerdasan nilai. Dia percaya bahwa orang yang menghadapi banyak masalah dan tantangan dalam hidupnya biasanya lebih sukses daripada mereka yang pintar secara kebetulan.
© Diadona
Sementara itu, Ami Wong, mahasiswa tingkat dua di Duke University, melakukan pengamatan pada teman-temannya di tahun 2019. Dia menemukan bahwa ada lebih banyak kesuksesan di bidang lain yang akan membuka jalan menuju stabilitas keuangan dibandingkan dengan nilai akademis.
Bagi Ami, jika kita hanya menghargai kecerdasan akademis dan profesional saja, kita akan mengabaikan kecerdasan sosial, kreatif, dan emosional yang juga penting. Padahal kenyataannya keterampilan terakhirlah yang cenderung mengarahkan kita pada kesuksesan.
Gimana menurut kamu, Moms?
10 Foto Tiffany Jolie yang Ramai Disebut Anya Taylor-Joy Versi Indonesia
10 Foto Lawas Putri Anne, Dari Dulu Cantiknya Natural Banget!
7 Rekomendasi Face Wash Pria untuk Kulit Berminyak agar Tampil Cerah dan Bebas Kilau
10 Inspirasi Model Baju Lebaran untuk Tampil Tomboy, Stylish, dan Kece
10 Potret Amanda Manopo Pamer Rambut Panjang Baru, Pesonanya bak Barbie Hidup!