Beberapa Tanda Ibu Terlalu Keras pada Anak, Hati-Hati Ya Mom

Reporter : Riza Umami
Senin, 2 November 2020 14:17
Beberapa Tanda Ibu Terlalu Keras pada Anak, Hati-Hati Ya Mom
Tanda ibu terlalu keras pada buah hati.

Setiap orang tua tentu memiliki cara sendiri-sendiri dalam mengasuh dan membesarkan anaknya. Sayangnya, ada beberapa ibu yang terlalu keras dalam mendidik anaknya baik disadari atau tidak.

Tentu hal ini bisa berdampak kurang bagus terhadap anak. Buah hati mungkin akan takut pada ibu sehingga hubungan antara keduanya pun jadi jauh dan tak bisa dekat. Lebih parahnya lagi, anak bisa jadi pembangkang dan malah melampiaskan ke hal-hal negatif.

1 dari 3 halaman

ilustrasi ibu marah pada anak © Diadona

Dilansir dari Young Parents, ada beberapa tanda ketika ibu terlalu keras pada anaknya. Hal ini disampaikan oleh seorang psikolog anak bernama Dr. Richard C. Woolfson, berikut ini tanda-tandanya.

Ibu terus-terusan memarahi anak dan bertengkar dengannya. Tentu tak ada anak yang suka dimarahi terus-menerus oleh ibunya terlepas dari dia berbuat salah atau tidak. Disiplin tentu bukan berarti harus keras pada anak. Ibu bisa membuat anak disiplin tanpa memarahinya, misalnya dengan cara diberikan sanksi, contohnya bila anak melanggar sebuah aturan maka dia harus menyapu halaman rumah.

2 dari 3 halaman

Berikutnya, ibu tak pernah mengatakan hal positif pada anak. Jangan hanya fokus pada kesalahan anak atau sikap buruk yang dia lakukan. Ibu tentu perlu melihat sisi positif dari diri anak. Jika ibu selalu mengatakan hal negatif pada anak misalnya terus-menerus membandingkan dia dengan anak tetangga, tentu anak akan jengkel. Padahal, buah hati tentu akan lebih senang bila didukung oleh orang tuanya, bukan malah dicekoki kata-kata negatif tiap hari.

ilustrasi ibu marah pada anak © Diadona

Selanjutnya, Mom sangat cerewet pada anak. Hal ini nampaknya sering kita jumpai dan dianggap sesuatu yang biasa. Padahal, kalau ibu terus cerewet dan mengatakan ini itu pada anak, tentu dia akan jengkel. Anak mungkin jadi malas dekat-dekat dengan ibunya karena malas diomelin terus sehingga hubungan orang tua dan buah hati pun jadi jauh.

3 dari 3 halaman

Terakhir, ibu tak pernah menghargai pencapaian anak. Tentu anak akan sangat senang bila bisa jadi anak yang membanggakan bagi orang tuanya. Sayangnya, tak semua ibu bisa menghargai pencapaian anak ini dengan baik apalagi jika pencapaian itu dalam bidang yang bertentangan dengan keinginannya. Cobalah untuk melihat usaha keras yang telah dilakukan oleh anak. Hargai itu dan berikan dia pujian. Tentu anak akan sangat bahagia jika diperlakukan begitu.

Cobalah untuk menjadi orang tua yang tak terlalu keras pada anaknya. Berhenti untuk menuntut anak melakukan ini itu yang tak sesuai dengan keinginannya. Mari menjadi orang tua yang terbaik untuk anak dan tak terlalu keras padanya.

Beri Komentar