Apa yang Harus Dilakukan Saat Anak Mulai Mengumpat dan Ngomong Kasar?

Reporter : Audila Rima Ndani
Rabu, 5 Agustus 2020 07:37
Apa yang Harus Dilakukan Saat Anak Mulai Mengumpat dan Ngomong Kasar?
Tips menghadapi anak yang mulai ngomong kasar dan mengumpat.

Kita tentu selalu ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita. Salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan terbaik agar mereka bisa tumbuh menjadi orang yang membanggakan di masa depan.

Tetapi terkadang kita nggak bisa mencegah lingkungan untuk memberikan contoh yang buruk pada anak. Akhirnya banyak sekali anak yang mulai mengumpat dan ngomong kasar di usia yang masih kecil.

Melihat hal itu, sebagai orang tua tentu kita merasa miris. Hal ini juga nggak boleh dibiarkan saja karena bisa berdampat buruk pada anak di masa depan.

1 dari 5 halaman

ilustrasi anak marah © Diadona

Dilansir dari Young Parents, beberapa anak sering berkata kasar dan mengumpat saat mereka nggak mendapatkan apa yang diinginkan. Kita harus memperhatikan perubahan yang terjadi pada anak terutama saat mereka mulai mengembangkan sikap pembangkang dan nggak mau nurut.

Di saat seperti itu, sebagai orang tua kita harus segera mendisiplinkan mereka. Alfret Tan, chief executive officer di Singapore Children's Society, dan dr. Foo Koong Hean, dosen senior psikologi di James Cook University Singapura, membagikan beberapa tips mendisiplinkan anak yang mulai mengumpat dan ngomong kasar pada orang tua. Berikut beberapa tipsnya.

2 dari 5 halaman

Nggak bereaksi berlebihan

ilustrasi ibu dan anak © Diadona

Hal utama yang perlu dilakukan orang tua adalah nggak memberikan reaksi yang berlebihan. Kita nggak perlu mengamuk dan menekankan posisi kita sebagai ibu mereka yang punya kedudukan lebih tinggi.

Kebanyakan anak-anak yang merespon dengan baik saat kita melakukan hal itu. Jika anak menggunakan kata kasar, kita bisa menjelaskan padanya bahwa kita nggak akan menggunakan kata itu jika dia tahu artinya.

Orang tua perlu untuk meluangkan waktu dalam menjelaskan hal tersebut. Setelah menjelaskan arti kata-kata kasar itu, beri mereka pengertian bahwa anak seharusnya nggak menggunakan kata-kata itu pada orang lain.

3 dari 5 halaman

Memberi waktu

ilustrasi anak marah © Diadona

Saat kita merasa sama-sama nggak bisa berkompromi dengan anak, maka lebih baik kita memberi waktu untuk diri masing-masing. Hal ini juga baik untuk anak karena memberikan waktu dan ruang baginya bisa membantunya punya cukup waktu untuk mencerna informasi dan emosi yang dia rasakan.

Kita bisa mengatakan pada anak untuk membicarakan masalah yang terjadi satu jam setelah menenangkan diri. Ini dapat membantu ibu untuk meredakan emosi dan nggak sampai mengeluarkan kata-kata yang dapat disesali di kemudian hari.

4 dari 5 halaman

Berkompromi

ilustrasi ibu dan anak © Diadona

Dokter Foo menyarankan agar orang tua mempertimbangkan pandangan anak menggunakan logika dan alasan. Cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan mengatur acara keluarga secara teratur.

Jadikan acara keluarga ini sebagai momen di mana semua orang bisa duduk dan membicarakan aturan serta batasan hingga bisa sama-sama mencapai kompromi yang masuk akal. Dengan begitu anak akan merasa dilibatkan dalam keluarga dan nggak melanggar peraturan yang dia buat sendiri.

5 dari 5 halaman

Evaluasi diri sendiri

Ilustrasi Ibu dan Anak © Diadona

Selain membenarkan perilaku anak, kita juga harus melihat sikap kita sendiri. Mungkin saja kita juga pernah mengeluarkan kata-kata kasar di depan anak yang pada akhirnya membuat mereka meniru hal yang sama.

Selain itu bisa juga kita kurang memberikan perhatian pada anak. Beberapa anak memang berusaha mengambil perhatian orang tua dengan membuat ulah. Makanya penting untuk mengevaluasi diri sendiri.

Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu!

Beri Komentar