Kisah dan Nama Dua Istri Nabi Ibrahim, Perempuan Teladan yang Lahirkan para Nabi

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Jumat, 24 Juni 2022 15:41
Kisah dan Nama Dua Istri Nabi Ibrahim, Perempuan Teladan yang Lahirkan para Nabi
Dari dua istri nabi Ibrahim lahirlah dua nabi yang akan menjadi bapak nabi-nabi serta pemimpin besar

Nabi Ibrahim adalah bapak para Nabi. Sebab dari beliau dan dua istrinya, lahirlah keturunan di mana 19 diantaranya menjadi nabi dari 25 nabi yang disebut dalam Al Quran. 

Dari istrinya yang bernama Sarah lahirlah nabi Ishaq. Melalui keturunan Ishak inilah lahir bangsa Israel yang kelak akan mewarisi tanah Kanaan dari Abraham. Sedangkan Nabi ismail yang merupakan anak nabi Ibrahim dari Hajar, menurunkan nabi dan pemimpin bangsa Arab. Selain kedua nama istri nabi Ibrahim tersebut, beliau juga memiliki istri lain. 

Setelah menikah dengan Sarah, Nabi Ibrahim As kembali menikah dengan istri ketiganya yang bernama Qantura binti Yaqtan al-Kan’aniyah. Dari istrinya ini lahirlah enam orang anak, yaitu: Madyan, Zamran, Siraj, Yaqsyan, Nasq, dan yang keenam belum diketahui namanya.

Istri keempat nabi Ibrahim adalah Hajun binti Amin, yang dalam kitab al-Kamil karya Ibnul Atsir disebutkan Hajun binti Ahir. Dari Hajun, Nabi Ibrahim mendapatkan lima orang keturunan: Kaisan, Sauraj, Umaim, Luthan dan Nafis.

Namun dalam artikel ini hanya akan membahas lebih jauh tentang dua istri nabi Ibrahim yang menjadi ibu bagi Nabi ismail dan nabi Ishaq.

1 dari 4 halaman

Istri Pertama Nabi Ibrahim : Sarah

Nama Istri Nabi Ibrahim © Diadona

Sarah adalah satu-satunya wanita dari kaum Ibrahim yang beriman kepada Allah dan kemudian menjadi istri dari Nabi Ibrahim. Suatu ketika saat Nabi Ibrahim mengadakan perjalanan bersama dengan Sarah, seorang tiran mendekati keduanya. Nabi Ibrahim berbohong dengan menyatakan bahwa Sarah adalah saudara perempuannya.

Saat tiran tersebut mencoba memegang tangannya dengan niat jahat, tetapi tangannya menjadi kaku dan dia bingung. Dia bertanya kepada Sarah dan memintaynya untuk berdoa kepada Tuhan agar tangannya sembuh. Setelah Sarah berdoa, tanga tiran tersebut sembuh.

Dia kemudian berniat memegang Sarah untuk kali kedua dan lalu mengalami kekakuan yang sama. Sarah kemudian berdoa lagi kepada Allah dan tiran tersebut kembali seperti semula. Selanjutnya, tiran itu memberikan Hajar kepada Sarah sebagai pembantu.

 

2 dari 4 halaman

Hingga Sarah dan Ibrahim telah tua, keduanya tak kunjung dikaruniai anak. Oleh karena itu, dia menawarkan Hajar untuk dinikahi suaminya.

Lalu waktu berlalu. Suatu ketika saat nabi Ibrahim sedang duduk di luar tendanya, tiga malaikat datang. Ibrahim bangkit dan menyambut mereka. Dia membawa mereka ke dalam tendanya karena mengira mereka adalah orang asing dan tamu. Dia mengundang para tamunya untuk makan dan menyajikan di hadapan mereka hidangan daging sapi panggang yang mewah.

Namun ternyata mereka tidak makan. Kedatangan mereka adalah untuk mengabarkan bahwa Sarah akan melahirkan seorang putra,Ishak (Ishaq). Kabar tersebut sangat mengejutkan baginya mengingat saat itu keduanya sudah tua.

3 dari 4 halaman

Istri Nabi Ibrahim : Hajar

Nama Istri Nabi Ibrahim © Diadona

Kisah Hajar adalah salah satu kisah penting dan inspirasi dalam Islam. Dia adalah ibu dari Nabi Ismail, dan melalui garis keturunan inilah Nabi Muhammad (saw) lahir. Nabi Ismail adalah penanda besar dalam sejarah ibadah umat Islam yaitu turunnya perintah haji dan berkurban. Sementara itu dari Hajar-lah lahir ritual ibadah yang disyariatkan dan menjadi salah satu rukun haji, yakni sai.

Dilansir dari Haji News, Siti Hajar adalah sosok perempuan yang cantik jelita, mulia dan juga berhati kuat. Ia sangat patuh dengan sang suami, juga memiliki iman dan tawakkal. Nabi Ibrahim menikahi Hajar atas desakan Sarah karena pernikahan mereka tak kunjung dikaruniai anak.

4 dari 4 halaman

Namun setelah Siti Hajar melahirkan Nabi Ismail, Siti Sarah cemburu. Allah memerintahkan Ibrahim untuk membawa Hajar dan bayinya ke tanah tandus di tempat yang sekarang disebut Mekah. Ibrahim meninggalkan Hajar dan bayinya di sana. Ketika Hajar berulang kali bertanya kepada suaminya mengapa dia meninggalkan mereka di sana, dia tidak menerima jawaban sampai dia bertanya, " Apakah Allah memerintahkanmu untuk melakukan ini?" . Lalu Nabi Ibrahim menjawab " Ya,"

Setelah itu Hajar dengan penuh keyakinan berkata " Baiklah, Dia tidak akan membiarkan kita binasa," (Bukhori).

Suatu ketika keduanya kehabisan bekal. Ismail AS kecil terus menangis karena kehausan. Akhirnya ibu nabi Ismail, Siti Hajar pun pergi mencari air. Hajar berlarian ke bukit Shafa sambil berharap menemukan sumber air untuk keduanya. Sayangnya, cuman ada batuan di tanah kering. Dia lalu berlarian ke bukit Marwah dan ternyata kondisi tak berbeda. Hajar berlarian di antara dua bukit tersebut sebnyaka tujuh kali.

Peristiwa Siti Hajar tersebut menjadi sejarah munculnya Sa'i dalam ibadah haji yakni berlari sebanyak tujuh kali dari bukit Shafa ke bukit Marwah.

DAri masing-masing istri nabi Ibrahim kita bis amemetik teladan tentag kesabaran dan kelapangan hati.

Beri Komentar