Kisah Ibu Nabi Ismail yang Sabar dan Tawakkal atas Ketetapan Hidup dari Allah, Teladan Kita Semua

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Selasa, 7 Juni 2022 18:55
Kisah Ibu Nabi Ismail yang Sabar dan Tawakkal atas Ketetapan Hidup dari Allah, Teladan Kita Semua
Darinya lah lahir seorang nabi yang akan meneruskan generasi para Nabi berikutnya.

Nama ibu nabi Ismail tak pernah disebutkan secara langsung di dalam Al-Quran, bahkan sekadar menyebut Umm Ismail juga tidak. Padahal ibu Nabi Ismail telah melahirkan seorang anak yang meneruskan generasi para Nabi berikutnya hingga Nabi Muhammad saw, dikutip dari Tafsir Al Quran. Nabi Ismail as juga menjadi penanda besar dalam sejarah ibadah umat Islam yaitu turunnya perintah haji dan berkurban.

Dan bukan cuman dari rahim ibu Nabi Ismail saja lah lahir seorang nabi melainkan darinya pula ada ritual ibadah yang disyariatkan dan menjadi salah satu rukun haji, yakni sai. Dilansir dari Haji News, Siti Hajar adalah sosok perempuan yang cantik jelita, mulia dan juga berhati kuat. Ia sangat patuh dengan sang suami, juga memiliki iman dan tawakkal.

Tentang ibu Nabi Ismail bernama siapa dan kisah beliau, yuk simak di artikel Diadona yang dikutip dari berbagai sumber berikut ini.

1 dari 4 halaman

Pernikahan Siti Hajar dan Nabi Ibrahim a.s

Ibu Nabi Ismail bernama © Diadona

Dari pernikahan pertamanya dengan Siti Sarah, Nabi Ibrahim tak kunjung dikaruniai anak. Hal ini yang kemudian membuat Siti Sarah meminta sang suami agar menikah kembali. Permintaan itu ditolak sang suami sebab hanya istrinyalah yang ada di hatinya. Namun Siti Sarah memaksa, berharap dari pernikahan tersebut lahir keturunan Nabi Ibrahim.

Dengan berat hati, Nabi Ibrahim memehi permintaan Siti Sarah agar menikah lagi. Nabi Ibrahim kemudian meminang Siti Hajar kelak menjadi ibu Nabi ismail.

Namun rupanya kehamilan dan kelahiran ini membuat Siti Sarah cemburu. Untuk menenangkan hati istrinya, Nabi Ibrahim lalu membawa Siti Hajar dan Ismail ke tempat yang tak bisa ditemukan oleh Siti Sarah. Keduanya dibawa ke tempat yang jauh menuju Baitul Haram di Kota Mekkah. Siti Hajar bersama Ismail buah hatinya dibawa menuju ke suatu lembah yang tiada rumput maupun tumbuhan sekali pun. Tak ada juga air atau tanda-tanda kehidupan di sana.

Nabi Ibrahim lalu meninggalkan keduanya di sana. Sebuah riwayat menuliskan bahwa ketika meninggalkan anak dan buah hatinya, Nabi Ibrahim tak menoleh sama sekali meski Siti Hajar menangis dan memanggil namanya.

2 dari 4 halaman

Ibu Nabi Ismail bernama © Diadona

Semakin jauh Ibrahim meninggalkannya, Siti Hajar lalu mengejar suaminya dan mengatakan, " Apakah Allah yang memerintahkan kepadamu untuk melakukan ini?." " Benar" jawab Ibrahim. " Kalau Allah yang memerintahkan demikian ini, niscaya Dia tidak akan menyia-nyiakan kami," ungkap Siti Hajar.

Dikisahkan dalam buku 25 Nabi dan Rasul karangan Irsyad Zulfahmi, tempat yang ditinggal oleh Siti Hajar dan Ismail sangat tandus. Dan ternyata nih meskipun Nabi Ibrahim meninggalkan anak dan istirnya berada di tempat berbahaya, beliau tak berhenti mendoakan keselamatan untuk keduanya.

3 dari 4 halaman

Sejarah Sa'i dan Munculnya Air Zamzam

Ibu Nabi Ismail bernama © Diadona

Suatu ketika keduanya kehabisan bekal. Ismail AS kecil terus menangis karena kehausan. Akhirnya ibu nabi Ismail, Siti Hajar pun pergi mencari air.

Dia kemudian berlarian ke bukt Shafa sambil memegang harap bahwa ada air di sana. Nyatanya nihil, cuman ada bebatuan kering. Lalu akhirnya dia pergi ke bukit Marwah dan kondisinya sama saja. Dia melakukan hal tersebut sebanyak tujuh kali sembari berharap menemukan air untuk kedunya. Peristiwa Siti Hajar mencari air dengan lari sebanyak tujuh kali dari bukit Shafa ke bukit Marwah menjadi sejarah munculnya Sa'i dalam ibadah haji.

4 dari 4 halaman

Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Baqarah ayat 158, yang artinya:

" Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui."

Di tengah kebingungan tersebut, Allah menurunkan mukjizat. Tiba-tiba saja dari bawah kaki Ismail as muncul sebuah sumber mata air kecil yang kini dikenal dengan mata air Zam-Zam. Sampai saaat ini nih mata air tersebut tetap mengalir.

Dari ibu nabi Ismail benrama Siti Hajar ini kita bisa meneladani sifat tawakkal dan keikhlasan beliau. Darinya kita juga bisa belajar untuk tetap sabar dan tak meyerah walaupun dilanda ujian tak henti-henti.

Beri Komentar