Terlalu Sering Memuji Anak 'Pintar' Ternyata Bisa Jadi Bumerang Bagi Mereka

Reporter : Audila Rima Ndani
Sabtu, 7 November 2020 07:37
Terlalu Sering Memuji Anak 'Pintar' Ternyata Bisa Jadi Bumerang Bagi Mereka
Anak yang dilabeli 'pintar' sama menderitanya dengan anak yang dilabeli 'bodoh'.

Siapa sih yang nggak ingin punya anak pintar? Banyak orang tua yang berusaha memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya agar bisa tumbuh menjadi seseorang yang pintar dan cerdas.

Beberapa di antara kita mungkin juga sering melemparkan pujian pada anak tentang betapa pintarnya mereka dalam pelajaran atau hal lain. Memuji anak memang bisa membantu mereka meningkatkan rasa percaya diri.

Tapi jika hal itu terlalu sering dilakukan hingga anak secara nggak langsung mendapatkan label 'anak pintar', tindakan ini justru bisa menjadi bumerang bagi anak. Dilansir dari Parent Map, Abby Mansfield, seorang guru kelas tiga sekolah Katolik Swasta di North Seattle mengungkapkan label 'pintar' ternyata sama merugikannya dengan label 'bodoh' pada anak.

1 dari 3 halaman

Ilustrasi Anak Belajar © Diadona

Abby mengatakan hal itu bisa menyebabkan anak merasa terjebak saat mereka nggak tahu bagaimana melakukan sesuatu. Seringkali anak-anak yang diberi label 'pintar' cenderung bisa menyelesaikan pekerjaan dengan mudah.

Beberapa di antara mereka mungkin adalah orang yang bisa berpikir cepat dan nggak punya masalah dalam hal belajar. Namun bisa aja sebenarnya mereka belum menemui tugas sekolah yang terasa sulit.

Abby melihat murid-muridnya yang pintar langsung membeku saat dihadapkan pada kesulitan. Mereka takut nggak lagi dianggap pintar saat menghadapi kegagalan.

2 dari 3 halaman

ilustrasi anak belajar © Diadona

Alih-alih melabeli anak kita sebagai anak pintar, sebaiknya kita memuji kerja keras dan usaha yang telah mereka lakukan. Abby berusaha untuk membuat muridnya memahami konsep berkembang di mana anak akan melihat perjuangan dan kesalahan sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar.

Abby ingin murid-muridnya menghargai sebuah perjuangan, bukannya takut akan hal itu. Murid-muridnya harus tahu bahwa mereka bisa belajar lebih banyak dari jawaban yang salah.

3 dari 3 halaman

ilustrasi anak belajar © Diadona

Abby sendiri mengungkapkan keinginannya untuk membesarkan anak-anak yang tangguh.

" Kami ingin membesarkan anak-anak tangguh yang melihat diri mereka sebagai pemecah masalah dan yang mau menghadapi tantangan," ucap Abby.

Menurut Abby, saat anak pulang dengan nilai yang bagus, orang tua sebaiknya memuji perjuangan mereka daripada hanya mengatakan kalau dia pintar. Hal ini tentunya harus dilatih dan segera dimulai agar orang tua terbiasa untuk menghindari melabeli anak pintar untuk memujinya.

Semoga informasi ini bisa menyadarkan kita ya, Moms!

Beri Komentar