© IStock
Nggak ada orang yang benar-benar sempurna di dunia ini. Semua orang membuat kesalahan dan belajar dari hal itu agar bisa menjadi lebih baik di masa depan.
Begitu juga dengan anak-anak. Mereka belum punya banyak pengalaman dan sangat wajar melakukan kesalahan dalam keseharian mereka.
Sebagai orang tua, kita harus mengajarkan mereka untuk menghadapi kesalahan yang telah mereka perbuat. Beberapa orang tua mungkin sudah mengajarkan anak untuk meminta maaf saat membuat kesalahan.
Tapi beberapa mungkin hanya menyuruh anak minta maaf tanpa membuat mereka menyadari kesalahan yang dilakukan. Jika dibiarkan, kebiasaan ini justru akan mengembangkan sikap buruk dalam diri anak lho!
ilustrasi ibu dan anak © positiveparentingsolutions.com
Dilansir dari Parent Map, hanya menyuruh anak meminta maaf tanpa menyadari alasannya ternyata membuat anak mengembangkan sikap berbohong. Pada situasi tertentu, kita mungkin ingin anak segera menunjukkan rasa penyesalannya dengan menyuruhnya meminta maaf.
Tapi bisa jadi anak sebenarnya nggak tahu apa yang harus mereka sesali. Makanya sebaiknya lakukan beberapa hal ini untuk membuat anak nggak hanya mengucapkan kata maaf kosong pada orang lain.
Ilustrasi Ibu dan Anak © 2020 https://www.PositiveParentingSolutions.com
Nggak perlu langsung menunjuk anak sebagai korban atau pelaku. Sebaiknya kita memberikan mereka kesempatan untuk menjelaskan apa yang terjadi.
Dengan mendengarkan mereka, kita mungkin bisa mengetahui masalah yang sebenarnya terjadi. Pada beberapa situasi, terkadang anak bukan satu-satunya yang bersalah dan harus disalahkan.
Ilustrasi Ibu dan Anak Berpelukan © shutterstock.com/g/nelen
Setelah mendengar penjelasan mereka, kita bisa membantunya untuk mengidentifikasi masalah menggunakan empati. Misalnya, kita bisa membantu anak memposisikan diri mereka sebagai orang lain. Apakah mereka mau jika hal itu terjadi? Anak akan dapat menyadari bahwa yang baru saja dia lakukan adalah hal yang salah.
ilustrasi ibu dan anak © digitaltrends.com
Jika anak kita memang bersalah, bantu mereka untuk mencari tahu cara menyelesaikan masalah yang terjadi. Tujuannya bukan untuk membuat anak merasa lebih buruk, justru kita ingin membuat anak merasa lebih baik setelah menyelesakan masalahnya.
Kesempatan ini juga bisa dimanfaatkan untuk membangun keterampilan memecahkan masalah dalam diri anak. Kemampuan ini tentu akan sangat berguna bagi anak di masa depan.
Semoga informasi ini bisa menyadarkan kita ya, Moms!
Biar Nggak Kalap, Begini Cara Ajari Anak Hidup Hemat
Mama Aleta, Penenun yang Menyelamatkan Gunung dan Martabat Orang Mollo
8 Tren Olahraga Outdoor Ramah Lingkungan yang Lagi Hits
5 Pasangan Zodiak yang Paling Nyambung, Seolah Punya Bahasa Sendiri
7 Trik Styling Rambut Biar Bentuk Wajah Kelihatan Lebih Proporsional

Profil Maria Selena, Mantan Puteri Indonesia dan Atlet Basket yang Jadi Peserta Physical: Asia

Profil Fina Phillipe, Sosok Atlet Perempuan yang Mewakili Indonesia di Physical Asia

Katy Perry Resmi Go Public Bareng Justin Trudeau, Rayakan Ulang Tahun di Paris

Kris Dayanti Bawa Pulang Perak dari World Kungfu Championship

Kylie Jenner Debut Jadi Penyanyi, Rilis Lagu “Fourth Strike” Bareng Terror Jr