© En.goodtimes.my
Sebagai orang tua, kita tentu merasa telah memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Kita bekerja dan merawat anak untuk memenuhi kebutuhan mereka agar menjadi orang yang baik di masa depan.
Namun banyak juga dari kita yang nggak sadar telah melecehkan anak secara emosional. Hal ini biasanya disebabkan oleh stres dan tekanan yang terjadi dalam diri kita sehingga kita nggak bisa sabar lagi.
Pelecehan emosional memang bisa terjadi pada siapa saja, bahkan dalam keluarga sekali pun. Untuk itu, dilansir dari Moms.com, berikut beberapa tanda orang tua melecehkan anak secara emosional agar kita bisa mengevaluasi diri.
Ilustrasi Anak Nangis © https://www.shutterstock.com/g/PRImageFactory
Pada momen-momen tertentu, kita mungkin diharuskan untuk memberikan kritik membangun pada anak. Tapi bukan berarti hal itu menjadi kesempatan untuk melecehkan anak secara emosional.
Masih banyak orang tua yang meremehkan dan mengkritik kegagalan dan pencapaian anak. Orang tua yang suka melecehkan secara emosional mungkin menyebut anak mereka bodoh jika gagal dalam ujian, atau menjadi anak nakal jika marah.
ilustrasi ibu memarahi anak © healthiz.com
Meski kita hanya mengancam dan nggak benar-benar melakukan kekerasan pada anak, namun bukan berarti hal itu nggak bersifat merusak. Salah satu tanda pelecehan emosional adalah ancaman melakukan kekerasan fisik pada anak.
Ancaman untuk memukul anak hanya menciptakan rasa takut dan nggak percaya dalam diri mereka. Para ahli mengatakan bahwa ancaman ini bisa sama merusaknya dengan pelecehan fisik yang sebenarnya.
Ilustrasi Ibu Memarahi Anak © shutterstock.com/g/choreograph
Orang tua yang kejam secara emosional menggunakan cinta, kasih sayang, dan pemenuhan kebutuhan sebagai mata uang untuk anak-anak mereka. Orang tua menunjukkan cinta dengan syarat agar anak bisa memenuhi tuntutan mereka.
Bahkan orang tua seperti ini juga seringkali membuat anak-anaknya bersaing untuk mendapatkan cinta dan persetujuan mereka. Biasanya mereka juga membanding-bandingkan antara kakak dan adik juga dilakukan. Toxic banget!
ilustrasi ibu memarahi anak © novakdjokovicfoundation.org
Beberapa orang tua menggunakan rasa bersalah untuk mempermalukan anak-anak mereka agar bertanggung jawab. Bahkan mereka juga menolak mengakui kesalahan yang dibuatnya sendiri.
Pelecehan emosional ini biasanya digunakan untuk mengendalikan anak-anak mereka. Dampaknya adalah anak akan tumbuh dengan keyakinan bahwa mereka selalu bersalah.
Semoga informasi ini bisa membantu kita untuk jadi lebih baik ya, Moms!
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak