© Shutterstock.com
Sebagai masyarakat global, kita hidup di tengah budaya yang beraneka ragam di sekitar kita. Bahasa menjadi salah satu budaya yang digunakan untuk saling berkomunikasi dengan satu sama lain.
Saat ini kemampuan berbahasa sangat penting untuk dimiliki. Bahkan kita akan sangat diuntungkan jika bisa menguasai lebih dari satu bahasa.
Sebagai bagian dari budaya, bahasa tentu merupakan sebuah hal yang harus dibiasakan dan dilakukan terus menerus agar bisa menguasainya. Begitu juga saat mengajarkan bahasa pada anak.
Dilansir dari Moms.com, banyak manfaat yang bisa didapatkan saat kita mengajari banyak bahasa pada anak. Salah satunya adalah untuk mengoptimalkan kemampuan otak anak saat belajar.
ilustrasi anak belajar © kidsinthehouse.com
Anak diibaratkan seperti sebuah spons dalam hal belajar. Perkembangan mereka adalah sebuah pelajaran yang sebagian besar dilakukan dengan menyerap semua informasi yang mereka bisa untuk mengetahui bagaimana berinteraksi di dunia.
Anak-anak belajar di sekolah, melalui TV, membaca, dan bahkan hanya dengan melihat orang dewasa berinteraksi satu sama lain. Mereka mengawasi setiap gerakan yang kita lakukan untuk melihat bagaimana mereka harus bertindak, termasuk dalam hal berbicara.
Ilustrasi anak belajar © Shutterstock/Dan76
Menurut Study Finds, semakin banyak bahasa yang digunakan oleh seseorang maka semakin mudah otak mereka untuk menyerap lebih banyak informasi. Ini adalah salah satu keunggulan dari mengajarkan anak menguasai lebih dari satu bahasa dalam berkomunikasi.
Sebuah penelitian di Jepang menggunakn bukti neurologis untuk menunjukkan bahwa semakin banyak bahasa yang digunakan maka semakin muda bagi seseorang untuk mempelajari bahasa lain. Seorang anak yang tumbuh di rumah yang menggunakan dua bahasa akan lebih muda mempelajari bahasa ketiga atau keempat saat mereka lebih besar.
Ilustrasi anak belajar dengan orang tua © Shutterstock.com/TORWAISTUDIO
Profesor Kuniyoshi L. Sakai mengatakan bahwa temuan mereka menunjukkan seseorang yang multibahasa " lebih unggul" dari mereka yang dwibahasa. Dalam penelitiannya, mereka mengamati dan mengukur aktivitas otak dari 21 orang bilingual dan 28 orang multibahasa.
Peneliti ingin melihat seberapa cepat mereka mempelajari bahasa baru dengan meminta mereka menguraikan kata dan kalimat yang ditulis dan diucapkan dalam bahasa Kazakh yang nggak dikenal peserta penelitian. Sebuah fakta menarik pun ditemukan dari penelitian ini.
ilustrasi anak belajar © maed.co
Peneliti menemukan bahwa mereka yang mengetahui lebih dari dua bahasa bisa jauh lebih cepat mempelajari bahasa Kazakh. Mereka membutuhkan lebih sedikit instruksi dan bisa memilih jawaban lebih cepat.
Temuan ini tentu menunjukkan bahwa mempelajari lebih dari dua bahasa akan memberikan manfaat luar biasa bagi anak-anak. Hal ini bahkan mungkin bisa mendorong kita untuk mengajak anak belajar bahasa lebih banyak lagi.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat ya, Moms!
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak