© Shutterstock.com
Menjaga kesehatan anak adalah kewajiban kita sebagai orang tua. Kita harus selalu memperhatian kondisi tubuh si kecil dan memastikan bahwa dia dalam keadaan sehat.
Sementara itu, kecacingan masih menjadi masalah yang terjadi pada anak-anak. Kita harus memerhatikan kapan waktu yang tepat bagi anak untuk diberi obat cacing.
Dilansir dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia, hasil survei yang dilakukan Subdit diare pada tahun 2002 dan 2003 menunjukkan angka prevalensi infeksi cacing sebanyak 2,2%-96,3% pada 40 desa di 10 provinsi. Masalah kecacingan paling banyak terjadi pada anak usia 5-14 tahun.
ilustrasi anak sakit © scholastic.com
Perlu diketahui bahwa penyakit kecacingan bisa ditularkan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui makanan atau minuman yang tercemar telur cacing atau melalui tanah yang disebut soil transmited helminthiasis.
Gejala infeksi kecacingan bisa ringan hingga berat. Gejala umum yang biasanya terjadi adalah anak yang menjadi lesu, nggak bersemangat, sering mengantuk, pucat dan kurang gizi.
Infeksi cacing akan memengaruhi pencernaan, penyerapan, hingga pengolahan makanan. Akibatnya anak akan kehilangan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin dalam jumlah besar.
Hilangnya nutrisi bisa membuat anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan serta penurunan prestasi belajar. Selain itu, anak juga berisiko mengalami anemia, diare dan gangguan respon imun.
Ilustrasi Anak Sakit Perut © 2020 https://www.diadona.id https://www.shutterstock.com/g/narikan
Ikatan Dokter Anak Indonesia juga menuliskan bahwa Indonesia memiliki angka kecacingan yang tinggi yaitu sebesar 28%. Faktor-faktor yang memengaruhi hal tersebut adalah kurangnya kebersihan, sanitasi, pasokan air, kepadatan penduduk, dan tanah yang lembab.
Namun kita nggak perlu khawatir karena hal ini bisa dicegah. Kita bisa bisa menurunkan risiko kecacingan dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat.
Beberapa hal seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, rutin mengguntik kuku, menggunakan alas kaki, dan mencuci buah dan sayur sebelum dimakan bisa menjadi cara yang tepat untuk mencegah kecacingan. Selain itu, jika anak atau anggota keluarga menderita kecacingan maka disarankan untuk mengonsumsi obat cacing.
anak minum obat © Shutterstock.com
Setelah menerapkan pola hidup bersih dan sehat, kita bisa melakukan pencegahan infeksi cacing dengan memberikan obat cacing pada anak. Kita bisa mulai memberikannya sejak anak berusia 2 tahun.
Pada usia 2 tahun biasanya anak sudah melakukan kontak dengan tanah yang merupakan sumber penularan infeksi cacing. Pemberian obat cacing bisa dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Jangan lupa untuk melakukan konsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat cacing. Hal yang perlu kita perhatikan saat memberikan obat cacing pada anak adalah jika hasil pemeriksaan tinja ditemukan telur cacing atau cacing, anak mengalami gejalan anemia, serta gangguan nutrisi yang menyebabkan letih dan lesu.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat buat kamu ya!
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak