Sulthon Kamil Terseret Skandal Grooming | Foto: Instagram/@sulthonkamil, X/@TEWASUSAIPESTA
Nama Sulthon Kamil, vokalis band indie Harum Manis, tiba-tiba jadi pusat perhatian publik setelah mencuat tuduhan serius soal dugaan pelecehan dan grooming anak di bawah umur.
Kasus ini pertama kali mencuat ketika akun X bernama @TEWASUSAIPESTA membagikan tangkapan layar percakapan yang diduga berasal dari Kamil.
Dalam pesan itu, ia disebut kerap memulai interaksi dengan memberi tanda suka pada unggahan TikTok atau menonton Instagram Story targetnya. Pola ini disebut sebagai cara untuk memancing perhatian korban agar lebih dulu menghubunginya.
Setelah interaksi terjalin, Kamil diduga melanjutkan dengan pesan-pesan bernada manipulatif yang membuat korban merasa nyaman berada di sisinya.
Dalam salah satu chat yang beredar, Kamil menulis, “Untung kamu deketnya sama aku, what if it happens with other older guys?” Kalimat itu dianggap sebagai upaya menciptakan ketergantungan emosional.
Beberapa korban bahkan mengaku Kamil sempat mengungkapkan ketertarikan terhadap ageplay, padahal lawan bicaranya saat itu baru berusia 16–17 tahun. Bukti-bukti ini langsung menuai reaksi keras dari warganet yang menilai tindakannya mengarah ke perilaku pedofilia.
Tidak butuh waktu lama bagi label Lamunai Records untuk mengambil sikap tegas. Melalui pernyataan resmi di Instagram, Lamunai menyatakan sudah tidak lagi bekerja sama dengan Harum Manis sejak 10 September 2025.
“ Lamunai Records menyatakan solidaritas dan dukungan kepada korban dalam kasus pelecehan yang melibatkan terduga Sulthon Kamil dari Harum Manis. Per 10 September 2025, Lamunai Records resmi menghentikan seluruh hubungan kerja sama dengan yang bersangkutan,” tulis pihak label.
Label juga memastikan semua kewajiban kontrak sudah diselesaikan sesuai ketentuan hukum. Dengan begitu, segala karya yang sudah dirilis tetap menjadi hak band, tetapi mereka tidak lagi berada di bawah naungan Lamunai.
Selain diputus kontrak, Harum Manis juga terkena imbas lain. Band ini semula dijadwalkan tampil di Synchronize Fest 2025 pada 3 Oktober mendatang. Namun, nama mereka mendadak hilang dari poster lineup yang dirilis resmi di akun festival.
Direktur Synchronize Fest, David Karto, menegaskan pihaknya punya komitmen kuat melawan kekerasan seksual di ranah musik. Ia menyebut adanya Ruang Aman di area festival sebagai langkah pencegahan, dan musisi yang terlibat kasus pelecehan tidak bisa tetap tampil.
“ Kami cukup keras, kalau ada salah satu penampil yang terkait kasus itu, kami harus turunkan,” ujarnya.
Sebelum kasus ini meledak, nama Sulthon Kamil sebenarnya mulai dikenal di skena musik indie Jakarta. Ia berperan sebagai vokalis sekaligus gitaris dan pianis di Harum Manis, sementara rekannya, Adib Arkan, bertugas pada bass dan vokal tambahan.
Harum Manis dibentuk sekitar 2014 dan mengusung genre baroque pop, perpaduan musik pop dengan sentuhan klasik. Popularitas mereka naik pesat setelah merilis album debut “ Hentikan Pernikahan Ini” pada Januari 2024.
Lagu-lagu seperti “ Baju Pengantin”, “ Tubuh yang Padam Tersulut”, hingga “ Bangkit Usai Pesta” sempat viral di TikTok dan membuat nama mereka masuk jajaran band indie paling menjanjikan.
Kamil dikenal sebagai penulis lirik dengan gaya puitis dan melankolis, sehingga kerap dibandingkan dengan penyair modern. Sayangnya, semua pencapaian itu kini seolah runtuh akibat dugaan kasus yang menjeratnya.
Netizen ramai mengecam dugaan perilaku Kamil. Banyak yang merasa kecewa karena musisi yang baru naik daun justru terseret kasus serius.
Seorang pengguna menulis, “ grown ass man, pedophile and manipulator🥲. i regret being excited to see harum manis live. bye, sulthon kamil is cancelled. no more ‘james joyce’ crap, he’s creepy..”
Ada yang menekankan pola dugaan perilaku sejak lama. “ sulthon kamil, vokalisnya harum manis kl pernah tau/lewat di tiktokk. dia ternyata dari jaman bikin band (2014an) udah sering ngedm underage girls buat minta nudes atau initiate intimacy gt. bahkan sampe skarang, padahal dia udh 28..”
Nada kemarahan juga muncul dari warganet lain. “ f*** sulthon kamil alias harum manis alias james joyce pasming. sudah saatnya kita (menghabisi) pedo”
Ada pula unggahan yang mendorong calon korban lain untuk bersuara. “ Please [potential] another victim[s], come out, speak up. Rape / Pedo case or some [fee / invoice] issues. 28 Yrs old Sulthon Kamil Harum Manis isn't only pedophile but voyeurism acute.”
Rangkaian komentar tersebut memperlihatkan gelombang penolakan publik terhadap dugaan tindakan yang beredar.
Banyak yang menilai langkah tegas Lamunai Records dan panitia festival sudah tepat demi menjaga ruang musik yang lebih aman, sambil menunggu klarifikasi resmi dari pihak terkait.
Sampai saat ini, baik Kamil maupun pihak Harum Manis belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan tersebut.
Polisi juga belum merilis keterangan soal status hukum kasus ini. Diamnya Kamil justru membuat gosip semakin liar di dunia maya, dengan banyak yang mendesak agar ia segera memberi klarifikasi.
Publik kini menanti kejelasan dari pihak berwenang, sembari berharap para korban mendapat dukungan penuh untuk pulih.
Rahasia Pinggang Ramping Lewat Workout Ringan yang Gampang Diikuti
Raisa Menang AMI 2025 Setelah 13 Tahun, Pidatonya Bikin Nangis Satu Studio
FamFest 2025: Festival Keluarga Penuh Inspirasi Kolaborasi Ibu2Canggih dan Lightbeam
Jade Henderson Pecahkan Rekor Dunia Pull Up dalam Satu Jam
Duel Mahalini dan Raisa Warnai Deretan Nominasi Indonesian Music Awards 2025

Dari KAIST ke COC dan Variety Show Korea, Xaviera Putri Kini Boyong Penghargaan The Alpha Under 40

Akhirnya Balik! NewJeans Kumpul Lagi di ADOR Setelah Konflik dengan HYBE di 2024–2025

Pertama Kali dalam Sejarah, Shenina Cinnamon Terpilih Menjadi Viva Cosmetics Brand Ambassador!

Gokil! Jang Wonyoung IVE Beli Vila Fantastis di Hannam dong, Dibayar Tunai

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah