Sheila Dara Menang Pemeran Utama Perempuan Terbaik FFI 2025, Vidi Aldiano Ikut Terharu

Reporter : Abidah Ardelia
Jumat, 21 November 2025 09:22
Sheila Dara Menang Pemeran Utama Perempuan Terbaik FFI 2025, Vidi Aldiano Ikut Terharu
Kemenangan ini terasa makin istimewa karena diraih di tengah persaingan ketat.

Malam puncak Festival Film Indonesia FFI 2025 di Taman Ismail Marzuki Jakarta jadi momen spesial untuk Sheila Dara Aisha. Aktris yang belakangan ramai dibicarakan lewat film Sore ini resmi meraih Piala Citra sebagai Pemeran Utama Perempuan Terbaik.

Di deretan kursi penonton, sang suami Vidi Aldiano terlihat berdiri dan menggenggam tangan Sheila erat sebelum keduanya berpelukan.

Kemenangan ini terasa makin istimewa karena diraih di tengah persaingan ketat. Sheila datang ke FFI sebagai salah satu unggulan, dan pulang membawa trofi bergengsi yang menegaskan posisinya di jajaran aktris papan atas.

Momen Haru di Atas Panggung

Begitu namanya disebut sebagai pemenang, Sheila sempat terlihat kaget dan bingung menyusun kata. Ia berdiri dari kursi, menggandeng tangan Vidi, lalu melangkah ke panggung dengan ekspresi campuran antara kaget, bahagia, dan gugup. Sampai di depan mikrofon, ia sempat tertawa kecil dan mencoba menenangkan diri.

"Hahahaa sebentar ya," kata Sheila Dara Aisha tertawa haru, di atas panggung FFI 2025 di Taman Ismail Marzuki TIM Cikini Jakarta Pusat Kamis 20 November 2025 malam.

Setelah menarik napas, Sheila mulai menyampaikan ucapan terima kasihnya. Pidato itu singkat, tetapi terasa jujur dan emosional.

"Terima kasih kepada dewan juri FFI, terima kasih kepada tuhan, keluarga saya, keempat orangtua saya, kakak, dan adik saya, terutama suami saya selamanya yang ada di sana," ucapnya sambil menahan tangis.

Suasana di dalam gedung sontak ikut terbawa haru. Kamera beberapa kali menyorot Vidi yang terlihat bangga sekaligus berkaca kaca melihat sang istri kembali naik ke panggung FFI sebagai pemenang.

1 dari 3 halaman

Pujian untuk Dion Wiyoko dan Tim Film Sore

Sheila menang berkat aktingnya sebagai Sore dalam film Sore karya sutradara Yandy Laurens. Di film tersebut, ia memerankan sosok istri yang datang dari masa depan dan berusaha mengubah nasib suaminya Jonatan yang dimainkan Dion Wiyoko.

Karakter emosional itu menuntut akting yang rapuh sekaligus kuat, dan justru di situlah kekuatan Sheila terlihat.

Meski namanya yang dipanggil sebagai pemenang, Sheila berulang kali menegaskan bahwa Piala Citra ini adalah hasil kerja bersama. Di atas panggung, ia secara khusus menyebut lawan mainnya. " Terima kasih untuk Dion yang sudah memberikan Jonatan terbaik untuk Sore," kata Sheila.

Sheila sadar betul bahwa kekuatan film Sore tidak hanya datang dari para pemain. Ia menyebut kru teknis yang membuat karakternya hidup di layar.

" Banyak yang mau diterima kasihin karena saya sadar betul yang hidupkan film Sore banyak, dari tangkapan kamera, make up, wardrobe, semuanya," jelasnya.

2 dari 3 halaman

Mengungguli Nama Nama Besar di Nominasi

Kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik tahun ini diisi deretan nama yang sudah tidak asing lagi di dunia film Indonesia. Sheila berhasil unggul dari Acha Septriasa lewat Qodrat 2, Aurora Ribero dari The Shadow Strays, Claresta Taufan dari Pangku, dan Lola Amaria lewat Gowok.

Dengan kemenangan ini, Sheila menambah koleksi Piala Citra dalam kariernya. Media mencatat ini adalah nominasi ke empat dan trofi kedua yang berhasil ia bawa pulang dari FFI. Raihan tersebut memperkuat reputasinya sebagai aktris yang konsisten dan terus berkembang dari waktu ke waktu.

3 dari 3 halaman

Piala Citra yang Terasa Sangat Personal

Bagi Sheila, malam itu bukan sekadar soal penghargaan industri. Sorotan kamera yang menangkap momen ia memeluk Vidi, tawa kecil yang diselipkan di tengah rasa gugup, sampai ucapan terima kasih yang berkali kali menyinggung keluarga menunjukkan betapa personalnya arti Piala Citra tahun ini.

Ia tidak hanya merayakan kemenangan profesional, tetapi juga perjalanan panjang yang melibatkan orang orang terdekat. Dukungan suami yang setia hadir di berbagai momen penting, keluarga yang terus menemani, hingga tim film yang mempercayakan karakter kompleks kepadanya, semuanya dirangkum dalam satu malam di TIM.

Beri Komentar