Pilu, Bocah Cilik Ini Putus Sekolah dan Pilih Jualan Abu Gosok Seharga 2000 Rupiah Demi Cari Nafkah

Reporter : Anif Fathul Amin
Kamis, 18 Maret 2021 19:03
Pilu, Bocah Cilik Ini Putus Sekolah dan Pilih Jualan Abu Gosok Seharga 2000 Rupiah Demi Cari Nafkah
Hal ini ia lakukan karena kesulitan ekonomi yang mendera keluarganya.

Hidup di umur belia biasanya diisi dengan asyik bermain dan belajar di sekolah. Namun hal itu tak dirasakan oleh bocah laki-laki ini.

Masa kecilnya yang harusnya ia gunakan untuk belajar dan bermain dengan teman sebayanya jarang ia rasakan kembali. Ia harus berjualan abu goosk demi menyambung hidup. Bukan tanpa alasan, semua terpaksa dilakukan lantaran dirinya sudah tak memiliki ayah dan menjadi seorang yatim.

1 dari 3 halaman

Berjualan Abu Gosok

Kisah Khazis, Bocah yang Putus Sekolah dan Pilih Jadi Penjual Abu Gosok © Diadona

Dilansir dari laman donasionlie.id, nama bocah laki-laki ini adalah Khazis yang kini berusia 12 tahun. Ia menjual abu gosok dari hasil pembakaran sekam padi yang sudah tak terpakai lagi.

Setiap harinya, bocah yang masih duduk di bangku kelas 6 SD ini berangkat ke tempat penggilingan padi untuk kemudian mengambil 12 kantong plastik abu gosok. Abu gosok ini kemudian ia jajakn dengan berkeliling atau mangkal di berbagai tempat dengan harga 2000 ribu rupiah per kantong plastiknya. Tak kenal lelah, utinitas ini ia lakukan dari jam 8 pagi sampai pukul 5 sore.

2 dari 3 halaman

Putus Sekolah

Kisah Khazis, Bocah yang Putus Sekolah dan Pilih Jadi Penjual Abu Gosok © Diadona

Ibunya yang kini tak punya pekerjaan sebenarnya tak tega melihat Khazis harus berjualan abu gosok seperti itu. Namun, apa daya, kebutuhan ekonomi memaksanya untuk merelakan Khazis berjualan abu gosok.

Pilihan hidupnya untuk menjadi penjual abu gosok membuat Khazis harus mengorbankan sekolahnya. Ia kini sudah tak sekolah lagi, demi memberi nafkah kepada adik dan ibunya.

3 dari 3 halaman

Harapan Khazis

Kisah Khazis, Bocah yang Putus Sekolah dan Pilih Jadi Penjual Abu Gosok © Diadona

Di kemudian hari, Khazis hanya ingin hidup lebih baik. Melanjutkan sekolah di pesabtren bersama adiknya, dan meraih cita-citanya sebagai polisi.

Kondisi dan perjuangan Khazis memang sangat patut untuk diapresiasi. Namun, besar harapan baginya untuk bisa hidup lebih layak lagi. Oleh karenanya, jika teman-teman ingin ikut meringankan beban hidup Farida, bisa lewat link donasi di bawah ini ya.

donasionline.id/Khazis

Mudah-mudahan Khazis, adik dan ibunya selalu diberikan kesehatan dan mendapatkan rezeki yang melimpah ya. Amin.

 

Beri Komentar