Kisah Haru Nenek Penjual Telur Berusia 100 Tahun, Tak Punya Rumah Hingga Terpaksa Tidur di Masjid

Reporter : Anif Fathul Amin
Rabu, 17 Maret 2021 19:03
Kisah Haru Nenek Penjual Telur Berusia 100 Tahun, Tak Punya Rumah Hingga Terpaksa Tidur di Masjid
Mirisnya, sekali jalan ia hanya bisa mendapatkan uan 5 ribu rupiah saja :(

Kisah seorang nenek penjual telur berusia 100 tahun viral di media sosial dan menuai simpati publik. Nenek tersebut masih tetap berjualan di usianya sudah sangat tua dan hanya memperoleh penghasilan yang sangat minim.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @f.anandaputri, Selasa (16/3/2021) tampak seorang nenek berjilbab hitam yang sedang memegang satu kantong plastik berisi telur asin.

Pengunggah video lantas menceritakan kisah perjuangan si nenek dalam mencari nafkah di usianya yang sudah sangat senja.

1 dari 6 halaman

Bernama Mak Icin Berusia 100 Tahun

Kisah Mak Icih © Diadona

Dalam kolom keterangan video tersebut dijelaskan bahwa nenek penjual telur asin itu bernama Mak Icih. Ia masih tekun dan semangat berjualan meskipun usianya sudah mencapai 1 abad.

" Mak Icih berusia 100 tahun seorang penjual telur asin keliling yang berasal dari Cimekar, Cibiru. Mak berjualan naik kereta dari Cimekar Cibiru ke Rancaekek," tulis akun @f.anandaputri.

2 dari 6 halaman

Jual telur asin milik bosnya

Dijelaskan pula bahwa Mak Icih menjual telur asin milik bosnya. Setiap kali berjualan, Mak Icih membawa kurang lebih 30 butir telur yang setiap butirnya dijual dengan harga Rp 3.500.

Setelah selesai berjualan, Mak Icih harus kembali menemui bosnya untuk menyetorkan hasil penjualan.

" Telur asin emak diambil dari bosnya dan harus setor ke bosnya. Sekali ambil emak paling bisa bawa 30 biji telur karena dikasih segitu sama bosnya. Telor asinnya emak jual seharga 3.500/biji. Setelah jualan emak harus setor ke bosnya," lanjut akun tersebut.

3 dari 6 halaman

Tidur di masjid karena tak punya rumah

Kisah Mak Icih © Diadona

Dalam penjelasan yang ditulis akun @f.anadaputri, Mak Icih disebut tak memiliki rumah tinggal. Oleh karena itu, untuk beristirahat sehari-hari Mak Icih harus tidur di masjid.

" Sekali jualan paling hanya 5000 rupiah yang didapat emak. Emak sering tidur di masjid karna emak nggak punya rumah," tulis akun tersebut.

4 dari 6 halaman

Sempat terjatuh saat naik kereta

 

Saat hendak naik kereta untuk menjual dagangannya, Mak Icih disebut sempat terjatuh karena terdsak oleh penumpang lain. Ia bahkan tersungkur hingga wajahnya terbentur bebatuan yang ada di dekat rel kereta.

" Emak sempat terjatuh di kereta karna terdorong penumpang yang naik. Sampai muka emak tersungkur jatuh ke batu rel kereta api," lanjut akun tersebut.

5 dari 6 halaman

Butuh bantuan modal

      View this post on Instagram      

A post shared by Ma Fi Qalbi Ghairullah ?? (@f.anandaputri)

 

Pemilik akun tersebut lantas menanyakan apa yang saat ini dibutuhkan oleh Mak Icih. Ia mengatakan membutuhkan modal yang lebih besar agar penghasilan yang didapat bisa lebih besar juga.

"Tim menanyakan apa yang emak mau sekarang? Emak hanya bilang pengen punya modal biar hasil yang emak dapat bisa lebih banyak," tulis akun tersebut.

"Yukkkkk baik kita bantu ringankan beban Mak Icih. Silakan transfer ke No rek mandiri : 1490011823590 a/n febrina ananda putri," pungkasnya.

6 dari 6 halaman

Komentar warganet

 

Melihat kisah perjuangan Mak Icih berjualan telur asin di usia senja, para warganet merasa iba. Mereka lantas menuliskan beragam komentar tentang kisah Mak Icih.

" Sehat-sehat ya mbah, masya Allah mbah masih semangat banget untuk mencari rezeki," tulis warganet dengan akun @m.alqorny.

" Aku yang kurang bersyukur," tulis warganet dengan akun @byelle.

" MasyaAllah 100 tahun dari zaman kolonial mbahnya udah hidup," tulis warganet dengan akun @donnie_sapoetra.

" Semoga banyak yang bantu biar bisa buat sewa tempat tinggal," tulis warganet dengan akun @nova_putri.

" Ya Allah... Tolong ajak mbah nginep di panti biar tenang..." tulis warganet dengan akun @kurniadwiapril.

Sehat-sehat terus ya Mak Icih. Semoga ada orang baik yang mau memberikan Mak Icih modal agar bisa berjualan dengan layak. Syukur-syukur ada orang yang mau memberinya tumpangan rumah. Yuk, bantu doakan Mak Icih!

Beri Komentar