Mengapa Imlek Identik dengan Warna Merah?

Reporter : Olivia Lidya Elsanty
Minggu, 19 Januari 2020 08:03
Mengapa Imlek Identik dengan Warna Merah?
Tahun Baru China selalu identik dengan warna merah. Lantas, apa yang melatarbelakanginya?

Tahun Baru China atau yang seringkali dikenal dengan sebutan Imlek, seringkali diidentikan dengan warna merah. Bukan hanya di Indonesia, namun ciri khas tersebut sampai juga di negara kita, Indonesia.

Dilansir dari Reader's Digest (18/01), ciri khas ini dimulai dari sebuah legenda mengenai binatang buas yang dijuluki Nian. Binatang buas ini biasanya akan meneror penduduk desa saat datangnya Tahun Baru, dengan memakan tanaman, ternak, bahkan anak-anak. Setelah ditelusuri oleh penduduk desa, binatang yang berwujud kepala singa bertubuh banteng ini takut akan tiga hal, yakni api, kebisingan, dan warna merah.

1 dari 2 halaman

Tiga kekuatan inilah yang selanjutnya dipadukan dan digunakan penduduk desa untuk mengalahkan Nian. Sejak saat itu, warna merah dianggap membawa keberuntungan. Bukan hanya keberuntungan untuk bisa merayakan Tahun Baru, namun juga keberuntungan dalam segala aspek.

Dan karena latar belakang inilah, untuk merayakan tahun baru orang-orang akan menggantungkan lentera merah di luar pintu. Karen Kats, penulis buku bergambar 'My First Chinese New Year' mengungkapkan bahwa cara ini semata-mata dilakukan untuk menangkal nasib buruk.

2 dari 2 halaman

Bahkan bukan hanya lentera, beberapa orang juga akan membuat hiasan dengan kertas berwarna merah. Berbagai hiasan bahkan dibuat dengan bentuk berbeda untuk menyemarakkan suasana Tahun Baru China tersebut. Hiasan-hiasan ini selanjutnya akan digantungkan di dinding maupun di jendela.

Bagian yang tidak bisa dilewatkan saat perayaan Tahun Baru China yakni prosesi pembagian angpao, sebuah amplop merah yang berisi uang. Tradisi ini ditujukan kepada anak-anak, dan amplop merah yang diberikan menjadi simbol untuk mengusir roh jahat.

Beri Komentar