Tujuan Karir, Mulai dari Pengertian, Perencanaan, hingga Bimbingannya

Reporter : Arif Mashudi
Selasa, 26 Januari 2021 12:39
Tujuan Karir, Mulai dari Pengertian, Perencanaan, hingga Bimbingannya
Yuk cari tahu apa sih tujuan karir beserat perencanaan dan bimbingannya

Tujuan karir pada umumnya bisa artikan sebagai rencana matang bagaimana Kita akan melangkah. Tentunya melangkah dalam hal ini dengan sudah menyusun rencana yang jelas beserta dengan segala alternatifnya.

Karir sendiri adalah suatu rangkaian perilaku dan sikap yang berhubungan dengan pengalaman maupun aktivitas kerja selama rentang waktu pada kehidupan seorang individu serta merupakan rangkaian aktivitas kerja berkelanjutan.

Dalam berkarir, seseorang tidak akan bisa lepas dari perencanaan karir itu sendiri. Apalagi pekerjaan kita mengharuskan kita untuk terus meneingkatkan kemampuan yang sudag kita miliki.

Lalu, seperti apa perencanaan karir tersebut dan apa tujuannya?

1 dari 4 halaman

Pengertian dan Tujuan Perencanaan Karir

Ilustrasi Tujuan Karir © Diadona

Perencanaan karir adalah suatu proses yang digunakan seseorang untuk memilih tujuan karir dan jalur karir untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sebagai suatu proses yang bertujuan untuk menyesuaikan tujuan karir dan kemampuan untuk mengisinya secara sistematis.

Melalui perencanaan karir (career planning) setiap individu mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternative, menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis.

2 dari 4 halaman

Melansir dari berbagai sumber, Dillard (1985) merumuskan beberapa tujuan perencaan karir.

1. Mencapai kepuasan pribadi

Mencapai kepuasan karir secara pribadi adalah salah satu tujuan karir dalam bagian perencanaannya. Seseorang menghabiskan sebagian besar kehidupannya dengan bekerja, maka mereka harus memilih karir yang menghasilkan keuntungan tertinggi dalam kepuasan pribadi.

2. Memperoleh kesadaran dan pemahaman diri

Tujuan karir dalam bagian pengembangan adalah mendapatkan pemahaman diri secara sadar. Dengan memahami diri sendiri, individu dapat mencapai kecerdasan kearah efisien dalam kehidupannya dan dapat mulai mengelola kesulitan yang mungkin terjadi dalam hidupnya.

Akhirnya, dengan individu lebih memahami dan menerima diri sendiri, individu dapat membangun landasan dalam memahami dan menerima orang lain.

3. Efisiensi usaha dan penggunaan waktu

Tujuan karir selanjutnya adalah efisiensi dalam menggunakan waktu dan melakukan usaha. Hal ini dilakukan untuk memungkinkan individu untuk secara sistematis memilih karir. Perencanaan sistematis akan membantu menghindari metode uji coba (trial-and-error) dan membantu menghabiskan lebih banyak waktu bekerja ke arah tujuan lain.

4. Mempersiapkan diri untuk memperoleh penempatan dan penghasilan yang sesuai 

Tujuan perencanaan karir yang terkahir adalah persiapan untuk mendapatkan tempat yang cocok. Sepanjang perencanaan karir, fokus perhatian orang-orang adalah pada karir cocok yang paling untuk individu.

Menilai aset dan kewajiban serta membandingkannya dengan persyaratan untuk berbagai jenis karir. Pendekatan seperti ini akan membantu individu menemukan karir dan individu akan cukup siap menerima karir tersebut.

3 dari 4 halaman

Tujuan Bimbingan Karir

Ilustrasi Tujuan Karir © Diadona

National Vocational Guidance Association mengatakan jika bimbingan karier adalah proses membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya.

Secara luas dan umum, bimbingan karier merupakan suatu proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya itu sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.

4 dari 4 halaman

Untuk tujuan bimbingan karir sendiri adalah sebagai berikut:

1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi kerja.
3. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma.
4. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.

Beri Komentar