Obati Rasa Rindu Wisatawan, Singapura Gandeng Seniman Mural Indonesia! Seperti Apa?

Reporter : Bagus Prakoso
Kamis, 8 April 2021 14:53
Obati Rasa Rindu Wisatawan, Singapura Gandeng Seniman Mural Indonesia! Seperti Apa?
Singapore Tourism Board obati rasa rindu masyarakat Indonesia yang kangen banget sama suasana Singapura.

Singapore Tourism Board (STB) memulai inisiatif "SingapoReimagine" di Indonesia dengan meluncurkan bagian karya mural yang terpisah antara Singapura dan indonesia di M Bloc Space Jakarta pada hari ini (8/4/2021). Tujuannya adalah untuk menghidupkan kembali impian perjalanan wisatawan dengan perspektif yang segar.

Dengan inisiatif ini, pariwisata Singapura menciptakan standar baru pariwisata untuk memenuhi kebutuhan pengunjung yang terus berkembang, serta memastikan setiap aspek pengalaman mereka tetap aman dan menyenangkan.

Singapura akhirnya berinisiatif untuk memakai cara yang unik. Ya, melalui Singapore Tourism Board, mereka menggaet seniman Mural dari Indonesia dan Singapura.

1 dari 3 halaman

Mural 'Under the Same Sun'

Mural Adhi Darma © Diadona

Inisiatif " SingapoReimagine" akan dilakukan lewat mural karya dua seniman di kedua negara deengan konsep 'Under the Same Sun' yang dihadirikan di M Bloc Space di Jakarta dan juga Bali Lane di Kampung Glam, Singapura.

Dua seniman mural itu adalah Adi Dharma (Stereoflow) dari Indonesia dan juga Zulkarnaen Othman (Zero) dari Singapura. Kedua seniman ini terpisah secara geografis, namun digambarkan bermimpi di bawah matahari yang sama. Kedua karya mural lintas negara tersebut memiliki satu makna, yakni meski saat ini terpisah dan tak bisa melakukan perjalanan, kita semua melalui situasi ini bersatu di bawah matahari yang sama.

" Memang awalnya kita cari cara untuk membangun koneksi ini yang kita harus tampilkan di karya ini. Mungkin yang benar-benar ada di sekitar kita yang jelas walaupun kita berbeda jarak, tapi kita di bawah matahari yang sama. Mudah-mudahan itu bisa mempresentasikan kebersamaan kita dalam berkarya," kata Adi dalam webinar (8/4).

Karya mural yang dilakukan Adhi dan Zero itu dipunuhi dengan berbagai unsur simbolisme yang mencerminkan keinginan orang untuk kembali berwisata dan terhubung kembali dengan keluarga setelah pandemi berakhir.

" Seni mural merupakan media bagi kami untuk menyampaikan pesan-pesan yang kuat dan bermakna tentang kemanusiaan dan gagasan. Kami ingin orang-orang mulai bebas membayangkan tentang rencana perjalanan mereka dan menghidupkan kembali impian mereka untuk bepergian, seperti bagaimana ZERO dan saya memulai perjalanan kami untuk membayangkan kembali berwisata melalui proyek ini," gagas Adi Dharma.

2 dari 3 halaman

Menikmati Mural melalui Augmented Reality (AR)

Mural Adhi Darma © Diadona

Nah, Masyarakat Indonesia bisa juga memanfaatkan teknologi untuk menikmati karya mural tersebut melalui Augmented Reality (AR) yang akan tersedia langsung di lokasi. Pengguna bisa membenamkan diri dalam makna seni yang ada serta berpose menggunakan karya mural ini sebagai latar belakang.

Mengangkat teknologi untuk para wisatawan bisa membayangkan berwisata kembali ke Singapura adalah dimensi penting lainnya dari inisiatif SingapoReimagine.

3 dari 3 halaman

Tujuan

Mural Zero, Under the Same Sun © Diadona

Melalui acara ini, Singapura punya tujuan untuk menciptakan berbagai kemungkinan dalam penawaran pariwisatanya melalui pengalaman virtual yang menawarkan cara baru untuk menyenangkan pengunjung, tanpa mengesampingkan faktor keamanan.

Jolene Goh, selaku Area Director STB Indonesia (Surabaya) mengatakan jika STB ingin bekerjasama dengan media dan influencer untuk membuat konten menarik sebagai upaya pemulihan industri pariwisata di Singapura.

" STB bermitra dengan beberapa media untuk menciptakan konten yang disesuaikan untuk masyarakat Indonesia, bekerjasama dengan influencer Indonesia yang berdomisili di Singapura untuk berbagai informasi, mempertahankan hubungan baik dengan para mitra industri pariwisata Indonesia, serta membangun kemitraan yang efektif sebagai bagian dari pemulihan industri pariwisata di Singapura," ucap Jolene Goh.

Beri Komentar