Banyak Kasus Nikah Muda Berujung Perceraian, Apa yang Jadi Penyebabnya?

Reporter : Olivia Lidya Elsanty
Rabu, 2 Juni 2021 14:15
Banyak Kasus Nikah Muda Berujung Perceraian, Apa yang Jadi Penyebabnya?
Benarkah nikah muda rentan bercerai?

Publik sedang dihebohkan dengan kasus perceraian yang menimpa Alvin Faiz dan Larissa Chou. Kabar perpisahan pasangan ini cukup mengejutkan lantaran keduanya sempat menjadi sosok panutan dalam nikah muda.

Kegagalan Alvin dan Larissa dalam mempertahankan rumah tangga membawa kita pada kejadian serupa yang pernah menimpa Taqy Malik dan Salmafina Sunan. Taqy dan Salmafina juga sempat menjalani nikah muda, tapi juga sama-sama berakhir dengan perceraian.

1 dari 5 halaman

Dua contoh ini membuat kita harus kembali memahami konsep nikah muda dan bagaimana dampak positif dan negatif yang ditimbulkan. Namun, dari 2 kasus tersebut jadi timbul pertanyaan, benarkah nikah muda memiliki risiko tinggi berakhir dengan perceraian?

Melansir dari situs Telegraph, pasangan nikah muda memang lebih berisiko mengalami perceraian. Biasanya, perceraian ini terjadi pada tahun ke-4 pernikahan. Lantas, apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi?

2 dari 5 halaman

Tidak siap secara fisik dan emosional

Ilustrasi Ingin Bercerai dari Pasangan © Diadona

Secara umum, kasus perceraian pada pasangan nikah muda terjadi lantaran tingkat emosional salah satu atau bahkan kedua pihak belum stabil. Pasangan yang menikah sebelum usia 21 tahun, sebenarnya belum memiliki kesiapan dari segi fisik maupun emosional.

Di usia-usia sebelum 21 tahun, proses pembelajaran remaja menjadi individu dewasa belum benar-benar tuntas. Pada masa transisi ini, seseorang belum bisa mengontrol diri dan emosinya dengan baik. Alhasil, mudah bagi mereka melontarkan ajakan untuk berpisah/bercerai dengan pasangan.

3 dari 5 halaman

Merasa terkekang dan stres

Ilustrasi Pasangan Merenung © Diadona

Kebahagiaan mungkin terasa di awal-awal pernikahan, namun selanjutnya pasangan bisa mengalami perasaan dikekang. Kehidupan rumah tangga membuat mereka nggak bebas melakukan apa saja.

Begitu juga dengan kehadiran anak. Saat awal-awal menjadi orang tua tentunya pasangan bisa sangat bersemangat, namun ketidaksiapannya memiliki anak lama-lama bisa menimbulkan stres. Jika sudah stres berkepanjangan mereka nggak akan ragu untuk mengajukan perceraian.

4 dari 5 halaman

Terlalu sibuk dengan diri sendiri

Ilustrasi Pasangan Sibuk Sendiri © Diadona

Keputusan untuk nikah muda tentunya dihadapkan dengan keadaan harus mandiri secara finansial. Maka sudah selayaknya jika salah satu atau bahkan kedua belah pihak mengejar karier untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Namun seringkali yang tidak disadari, kesibukan tersebut bisa memicu keretakan dalam rumah tangga. Seseorang yang gila kerja, lalu melupakan pernikahan dan rumah tangganya, bisa membuat pasangan merasa diabaikan. Lama-kelamaan, berpisah dianggap jadi solusi bagi kebahagiaan masing-masing pihak.

5 dari 5 halaman

Sebenarnya, ada banyak hal negatif yang bisa terjadi jika pasangan ngotot menikah muda padahal belum siap. Kepala BKKBN pernah berujar, menikah harus terencana, bukan karena bencana. So, pertimbangkan baik-baik jika ingin menikah muda ya.. Benarkah kamu sudah siap atau hanya ingin ikut-ikutan?

Beri Komentar