Tahukah Kamu, Banyak Tahi Lalat Bisa jadi Indikasi Kanker Kulit Lho!

Reporter : Mila I
Rabu, 27 Oktober 2021 07:57
Tahukah Kamu, Banyak Tahi Lalat Bisa jadi Indikasi Kanker Kulit Lho!
Tahi lalat yang membuat manis ternyata berpotensi mengakibatkan kanker kulit.

Kulit punya sel-sel penghasil zat warna (pigmen) yang disebut sel melanosit. Ketika sel-sel melanosit ini tumbuh secara berdekatan, terbentuklah tahi lalat.

Setiap orang memiliki sekitar 10-40 tahi lalat di tubuhnya. Tahi lalat umumnya memang bukan hal yang berbahaya. Melansir KlikDokter, dr. Resthie Rachmanta Putri, M. Epid, mengatakan tahi lalat sendiri adalah tumor jinak yang muncul di kulit akibat penumpukan sel pigmen kulit di satu tempat. Meski demikian, kondisi ini tidak membutuhkan pengobatan khusus.

Tapi, tahi lalat yang memiliki warna, ukuran, atau bentuk tidak normal bisa merupakan tanda awal kanker kulit.

“Tapi, ada juga jenis kanker kulit yang bentuknya sangat mirip dengan tahi lalat. Itulah mengapa Anda mesti bisa membedakan mana tahi lalat yang normal dan mana tahi lalat yang berpotensi menjadi kanker kulit melanoma.” dr. Resthie menambahkan.

1 dari 4 halaman

Kanker Kulit Melanoma

Melanoma, adalah salah satu jenis kanker kulit yang paling berbahaya dan cukup banyak ditemui. Hal tersebut bisa terjadi ketika sel melanosit tumbuh secara tidak terkendali.

Di tahap awal kemunculannya, melanoma sulit dibedakan dengan tahi lalat normal. Meski terlihat serupa, tahi lalat normal dan kanker kulit melanoma memiliki beberapa perbedaan seperti:

2 dari 4 halaman

Perbedaan Tahi Lalat Normal dan Kanker

Ilustrasi Tahi Lalat © Diadona

  • Tahi lalat normal biasanya berukuran kurang dari 5 milimeter. Bila ada tahi lalat yang berukuran lebih besar dari 6 milimeter, maka tahi lalat tersebut perlu diwaspadai.
  • Tahi lalat normal biasanya berbentuk oval atau bulat dan tampak simetris. Pada kanker kulit, tahi lalat biasanya asimetris atau bentuknya tidak beraturan.
  • Tahi lalat normal biasanya memiliki batas tepi yang jelas dan permukaannya halus. Sedangkan pada kanker kulit, biasanya tahi lalat berbatas tidak jelas, tidak rapi, atau memudar ke kulit di sekitarnya. Permukaannya kadang agak bersisik, kering, menebal, atau mengeras.
  • Tahi lalat normal biasanya berwarna cokelat atau agak pink. Tapi, kalau seseorang memiliki tahi lalat dengan warna yang berbeda-beda, mulai dari cokelat terang, cokelat gelap, biru kehitaman, atau merah, maka ada kemungkinan tahi lalat itu adalah kanker kulit.
  • Bentuk tahi lalat normal biasanya tidak banyak berubah dan jumlahnya tidak bertambah saat usia dewasa. Kalau ada tahi lalat yang ukurannya bertambah atau berkurang, warnanya berubah, menebal, atau justru muncul di usia lebih dari 40 tahun, maka ada kemungkinan tahi lalat tersebut merupakan kanker kulit.

3 dari 4 halaman

Ciri Lain

Ciri-ciri lain dari tahi lalat yang berpotensi menjadi kanker kulit, antara lain:

  • Terasa gatal atau nyeri, terutama bila bergesekan.
  • Bentuknya asimetris, tidak bulat dan tidak oval.
  • Berubah warna, terkadang warnanya bisa lebih pucat, kemerahan, hingga kebiruan.
  • Mudah berdarah.
  • Kulit di sekitarnya kemerahan atau bengkak.
  • Mudah mengelupas.

4 dari 4 halaman

Mengatasi Tahi Lalat yang Berpotensi jadi Kanker Kulit

Ilustrasi Tahi Lalat © Diadona

Kalau ada beberapa tahi lalat yang kamu curigai berpotensi menjadi kanker, jangan berinisiatif sendiri untuk menghilangkannya. Pasalnya, tahi lalat yang berpotensi menjadi kanker kulit melanoma sangat berbahaya dan mudah menyebar ke berbagai organ, termasuk ke paru dan otak.

Sehingga, semakin cepat terdeteksi dan ditangani oleh dokter, semakin besar pula kesempatanmu untuk sembuh dari kanker kulit.

Kalau kamu ternyata punya tahi lalat tersebut, lindungi tubuh dari paparan sinar matahari dengan menggunakan pakaian lengan panjang atau rok dan celana panjang. Pilih yang berbahan lembut serta tidak terlalu tebal. Sehingga, kondisi tahi lalat tidak semakin parah akibat gesekan yang dapat memicu perdarahan.

Semoga informasi ini bermanfaat!

Beri Komentar