© Shutterstock
Tumpukan pekerjaan dan padatnya aktivitas sehari-hari bisa meningkatkan risiko stres. Hal ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele lho!
Stres berkepanjangan bisa menyebabkan muncul gangguan kesehatan, salah satunya rambut rontok yang berujung pada kebotakan.
Umumnya, kebotakan terjadi secara alami, misalnya karena penuaan. Tapi, rambut di kepala juga bisa rontok karena efek samping pengobatan, salah memilih produk perawatan, hingga stres berkepanjangan.
Sebenarnya, kenapa ya stres bisa menyebabkan rambut rontok?
Stres psikososial juga bisa menyebabkan rambut rontok hingga kebotakan. Stres psikososial adalah stres yang muncul karena ada rasa tertekan atau merasa terancam dari lingkungan sosial.
Perasaan sepi dan ditinggalkan juga masuk dalam jenis stres psikososial. Kondisi ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele karena bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Orang yang mengalami kondisi ini mungkin mengembangkan rasa kesepian, terasing, serta tidak memiliki semangat dan merasa tidak ada yang mendukung.
Ada tiga jenis kebotakan yang bisa muncul akibat stres, yaitu:
Saat tubuh mengalami stres atau masalah emosional, risiko munculnya alopecia areata menjadi lebih besar. Selain kondisi emosional, ada berbagai hal yang bisa memicu alopecia areata, di antaranya penyakit autoimun, genetik, dan faktor lingkungan.
Kebotakan ini umumnya menyerang kulit kepala, tetapi juga bisa terjadi pada area tubuh lain yang dipenuhi rambut. Hingga kini belum diketahui apa penyebab kondisi ini, tetapi kebotakan diduga terkait dengan stres.
Dalam satu hari, umumnya rambut akan rontok sebanyak 100 helai. Tapi, ada kondisi tertentu yang bisa membuat seseorang mengalami kerontokan lebih dari itu dan biasanya disertai stres. Kondisi ini dikenal dengan istilah telogen effluvium.
Dalam kondisi normal, rambut yang rontok akan tergantikan dengan pertumbuhan rambut yang baru. Sayangnya, telogen effluvium bisa menghambat proses pertumbuhan tersebut. Hal ini biasanya akan diperparah jika seseorang mengalami stres atau gejolak emosi negatif.
Trikotilomania menyebabkan pengidapnya terbiasa menarik rambut tanpa disadari. Kebiasaan ini bisa merusak rambut dan mengakibatkan rambut botak karena terlalu sering ditarik.
Disarankan untuk segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami rambut rontok berlebih. Semoga informasi ini bisa bermanfaat!
Wanda Hamidah Tegas Lanjut Berlayar ke Gaza Meski Kapal Diserang Drone
Digugat Cerai Istri, Eza Gionino Akhirnya Buka Suara dan Bantah Isu KDRT
Resep Gorengan Gandasturi Kacang Hijau, Manis Lembut dengan Balutan Renyah
Arti Mimpi Hamil: Tafsir Menurut Islam, Psikologi, dan Primbon (Plus Cara Menyikapinya)
Steffi Zamora Umumkan Kehamilan, Buah Hati Pertama dari Nino Fernandez
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak
Sarwendah dan Giorgio Antonio Makin Lengket, Restu Onyo Jadi Sorotan
Nana Mirdad Curhat Soal Banjir Bali: Tembok Rumah Jebol, Makam Kodi Hanyut
Elegan dan Berani, Dian Sastro Tampil di TIFF 2025 dengan Sentuhan Pin One Piece