© Shutterstock
Manusia adalah makhluk yang berperasaan. Ia bisa saja senang, sedih, bahkan juga marah. Kalau bisa sih bahagia terus, sedih dan marah jarang-jarang aja. Kamu juga berharap demikian, kan?
Tapi, tentu saja sifat marah nggak bisa kita singkirkan dari diri kita. Yang perlu dilakukan mungkin adalah meminimalisirkan. Namun, pernah nggak sih, kamu merasa sepanjang waktu itu emosi terus?
Didikit bawaannya mau marah terus. Itu kenapa, ya? Melansir dari The Health Site via Merdeka.com, ini nih alasannya!
Ilustrasi Wanita Marah © Shutterstock
Ternyata amarah yang selalu muncul sepanjang waktu bisa jadi karena seseorang sedang meresakan takut yang amat dalam. Ketika imaji, keberadaan, atau bahkan ego yang dimiliki seseorang terancam, ia akan marah. Begitulah hasil dari sebuah penelitian.
Siapa sangka, ternyata trauma bisa memengaruhi begitu nyata, termasuk kenapa kamu suka marha-marah. Kemarahan itu muncul ketika muncul kejadian di masa lalu yang pernah mereka alami. Tentu saja hal itu sangat tidak menyenangkan.
Ilustrasi Wanita Marah © Shutterstock
Perasaan cemas ternyata juga bisa menyebabkan seseorang emosi. Jika emosi karena ketakutan cenderung bersifat sementara, amarah karena kecemasan bisa terjadi lebih lama. Kalau kecemasan muncul terus tanpa alasan, lebih baik segera pergi ke psikolog atau psikiater. Sebab nanti bakal marah-marah terus.
Seseorang memang sudah seharusnya mengontrol dirinya sendiri agar hal buruk yang dilakukan tak berkelanjutan. Jika apa-apa bawaannya mau marah terus, bisa jadi itu sudah menjadi kebiasaanmu. Marah sudah jadi habbit, reaksimu terhadap sesuatu ang tidak menyenangkan bagi seseorang.
Ilustrasi Wanita Marah © Shutterstock
Orang yang hidupnya memiliki energi negatif bisa memicu kemarahan. Salah satunya adalah ketika merasa diri sendiri tak berguna nan berdaya. Segala upaya yang telah dilakukan tak berhasil, pertolongan tak ada. Itu bisa jadi penyebabnya.
Itulah beberapa hal yang bisa jadi penyebabkan kenapa seseorang bawaannya mau marah terus. Kalau kamu mengalami hal ini, segera pergi ke pihak yang bersangkutan ya. Bisa ke psikolog, atau psikiater.

Dita Karang Bikin Kejutan, Tampil Menawan di Jakarta Fashion Week 2026

Profil Maria Selena, Mantan Puteri Indonesia dan Atlet Basket yang Jadi Peserta Physical: Asia

Profil Fina Phillipe, Sosok Atlet Perempuan yang Mewakili Indonesia di Physical Asia

Katy Perry Resmi Go Public Bareng Justin Trudeau, Rayakan Ulang Tahun di Paris

Kris Dayanti Bawa Pulang Perak dari World Kungfu Championship