© Shutterstock
Kebiasaan bernapas melalui mulut bisa merusak bentuk wajah atau pertumbuhan yang tidak normal. Kebiasaan ini bisa muncul karena mungkin pernah mengalami gangguan pernapasan (seperti asma atau alergi) yang berkepanjangan sehingga perlu dikompensasi lewat pernapasan mulut. Tak hanya itu, kadang tanpa disadari kita juga bernapas dari mulut saat sedang tertidur lelap.
Seperti yang diketahui, bernapas dari mulut membuat udara yang dihirup tidak tersaring dengan sempurna. Beda halnya saat bernapas dari hidung, karena kotoran-kotoran di udara akan disaring oleh bulu-bulu halus dalam hidung.
Nah, orang yang terbiasa bernapas dengan mulut biasanya akan lebih rentan terkena infeksi.
Pernapasan melalui mulut juga membawa dampak buruk lainnya. Aliran oksigen yang masuk ke dalam darah lebih sedikit, akibatnya seseorang akan mudah mengantuk dan sulit konsentrasi saat melakukan aktivitas (seperti belajar ataupun bekerja).
Bernapas Lewat Mulut Membuat Bentuk Wajah Berubah © The Breathe Institute
Tapi yang paling mengkhawatirkan, kebiasaan ini menyebabkan perubahan bentuk wajah. Melansir Klikdokter, wajah bisa jadi lebih panjang, cenderung turun, dagu seolah memendek, dan rahang atas menyempit.
Selain itu, susunan gigi tidak teratur dan bibir tidak kompeten sehingga orang tersebut makin sulit menutup mulut.
Pertumbuhan rahang yang tidak benar ini akan merusak wajah seiring waktu, khususnya kalau dialami saat masih anak-anak.
Bernapas Lewat Mulut Membuat Bentuk Wajah Berubah © springfieldmiledoctor.com
Dengan bernapas lewat mulut, otot pipi harus bekerja lebih keras. Ketika otot pipi bekerja lebih keras tekanan pada rahang atas dan bawah juga bertambah. Nah, tekanan ini akan membuat bentuk susunan gigi berubah dan wajah terlihat memanjang.
Rahang dan posisi gigi berubah jadi lebih sempit, membuat ruang untuk lidah juga minim dan membuatnya harus bersandar ke dasar mulut.
Kalau hal ini terjadi padamu atau keluarga, kamu bisa mencari perawatan yang diberikan secara profesional oleh dokter gigi yang bekerja sama dengan ahli THT untuk mencegah kelainan gigi dan tulang rahang bertambah parah, serta mengoreksi kelainan yang terlanjur terjadi.
Mulai sekarang, kamu juga bisa melakukan kebiasaan bernapas normal, yaitu yang dilakukan dengan mulut tertutup, meliputi udara yang masuk melalui hidung dan mengalir melalui saluran pernapasan menuju paru-paru.
Semoga informasi ini bermanfaat!

Dita Karang Bikin Kejutan, Tampil Menawan di Jakarta Fashion Week 2026

Profil Maria Selena, Mantan Puteri Indonesia dan Atlet Basket yang Jadi Peserta Physical: Asia

Profil Fina Phillipe, Sosok Atlet Perempuan yang Mewakili Indonesia di Physical Asia

Katy Perry Resmi Go Public Bareng Justin Trudeau, Rayakan Ulang Tahun di Paris

Kris Dayanti Bawa Pulang Perak dari World Kungfu Championship