© Instagram.com/@sekretariat.kabinet
Presiden RI, Joko Widodo menggelar rapat terbatas secara internal terkait penanganan kasus gagal ginjal akut pada anak di Istana Kepresidenan Bogor pada Senin (24/10/2022).
Rapat tersebut menghadirkan sejumlah pejabat terkait, di antaranya Menteri Kesehatan, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Pada rapat tersebut, Presiden Jokowi meminta semua pihak untuk memberi perhatian terhadap kasus ini. Presiden Jokowi kemudian menyinggung tingginya cemaran bahan pelarut di atas ambang seperti propilen glikol, polietilen glikol, dan lain-lainnya.
Hingga 23 Oktober ini, data kenaikan korban gagal ginjal akut pada anak tercatat telah mencapai 245 kasus di 26 provinsi dan menyebabkan 141 anak meninggal dunia. Presiden Jokowi kemudian memberi empat arahan untuk diperhatikan oleh jajaran pejabat terkait untuk menangangi kasus ini.
Rapat Presiden Penanganan Kasus Gagal Ginjal Akut © Instagram.com/@sekretariat.kabinet
Presiden Jokowi memerintahkan semua pihak yang terlibat untuk mengutamakan keselamatan masyarakat. Ia pun menyampaikan bahwa telah berkoordinasi kepada Menteri Kesehatan untuk menghentikan peredaran obat yang diduga menggunakan bahan pelarut hingga menunggu hasil investigasi.
“ Jangan menganggap ini masalah kecil, ni lakukan secara terbuka, transparan, tapi juga hati-hati dan objektif,” Ujar Jokowi dilansir dari Website Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Rapat Presiden Penanganan Kasus Gagal Ginjal Akut © Instagram.com/@sekretariat.kabinet
Selanjutnya, presiden memerintah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menarik dan mengehentikan peredaran obat sirup yang telah terbukti mengandung bahan obat penyebab gangguan ginjal.
“ Saya kira segera akan lebih bagus lagi kalau diumumkan, diinformasikan secara luas mengenai nama produknya,” tegas Jokowi.
Rapat Presiden Penanganan Kasus Gagal Ginjal Akut © Instagram.com/@sekretariat.kabinet
Presiden kemudian meminta Kemenkes untuk melakukan eksplorasi penyelidikan terhadap seluruh faktor resiko penyebab gagal ginjal, dan melakukan penelitian baik dari sumber obat-obatan maupun potensi penyebab lainnya. Ia juga menegaskan agar segera dilakukan uji klinis guna mengetahu penyebab lain dari kasus ini.
“ Laboratorium seluler pada organ ginjal yang terdampak juga betul-betul dilihat betul, sehingga kita bisa memastikan apa yang menjadi penyebab dari gagal ginjal, terutama pada anak,” ungkap Presiden.
Rapat Presiden Penanganan Kasus Gagal Ginjal Akut © Instagram.com/@sekretariat.kabinet
Jokowi lalu memerintahkan semua pihak untuk menyiapkan pelayanan kesehatan untuk kasus ini serta obat-obatan yang mampu mengatasi dan menangani penyakit gagal ginjal akut tersebut.
“ Dan juga, saya minta diberikan pengobatan gratis kepada pasien-pasien yang dirawat. Saya kira ini penting sekali,” ujar Jokowi menegaskan.
Ilustrasi Gejala Gagal Ginjal © freepik.com/brgfx
Juru bicara Kementrian Kesehatan, Mohammad Syahril menyampaikan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal telah menyebar di 26 provinsi di Indonesia. Sejauh ini, Indonesia telah mencapai 141 kematian akibat kasus ini dan 245 korban lainnya masih dalam perawatan.
Tingkat korban yang terus naik ini ikut membuat jumlah kematian pada anak akibat gagal ginjal terus bertambah. Sejauh ini belum dapat dipastikan penyebab lainnya gangguan ginjal misterius pada anak tersebut.
Sarah Menzel Rayakan Wisuda di Inggris, Tampil Anggun dengan Kebaya Putih
8 Ide Tebak-Tebakan Seru untuk Menguatkan Bonding Keluarga
Sosok Rama Duwaji, Seniman Gen Z Beragama Islam yang Jadi Calon First Lady New York
Cinta Laura Bikin Gempar Runway JFW 2026 dengan Gaun Emas Menawan Rancangan Ivan Gunawan
Bukan Sekadar Gaya, Ini Cerita Cut Syifa yang Jatuh Cinta pada Olahraga Berkuda

Sosok Rama Duwaji, Seniman Gen Z Beragama Islam yang Jadi Calon First Lady New York

Lisa BLACKPINK Curi Perhatian Jadi Penari Emas Jibaro saat Halloween


Dita Karang Bikin Kejutan, Tampil Menawan di Jakarta Fashion Week 2026

Profil Maria Selena, Mantan Puteri Indonesia dan Atlet Basket yang Jadi Peserta Physical: Asia