Yuk, Kenali Gaya Parenting Kamu Berdasarkan Urutan Lahir dalam Keluarga

Reporter : Audila Rima Ndani
Kamis, 13 Agustus 2020 07:37
Yuk, Kenali Gaya Parenting Kamu Berdasarkan Urutan Lahir dalam Keluarga
Anak sulung, anak tengah, anak bungsu, hingga anak tunggal punya gaya masing-masing lho!

Pengalaman selama menjadi anak di masa lalu tentu memberikan pengaruh cukup besar dalam kehidupan kita di masa depan. Beberapa orang bahkan menjadikan orang tua mereka sebagai contoh dalam mengasuh anak dan membangun kehidupan rumah tangga.

Selain pengalaman di masa lalu, ternyata peran kita dalam keluarga juga memengaruhi gaya parenting kita lho Moms! Peran dalam hal ini berkaitan dengan urutan lahir kita dalam keluarga, entah sebagai anak sulung, anak tengah, atau anak bungsu.

Dilansir dari Brightside, berikut gaya parenting orang tua berdasarkan urutan lahir dalam keluarga.

1 dari 8 halaman

Anak sulung

ilustrasi ibu dan anak © Diadona

Kepribadian anak sulung:

1. Anak sulung biasanya adalah pemimpin yang cenderung mengikuti aturan dan mencapai tujuan yang tinggi. Berkat karakter ini, mereka bisa menjadi sangat sukses dalam karir dan kehidupan pribadi mereka.

2. Anak sulung cenderung perfeksionis, selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain.

3. Mereka juga memiliki tingkat tanggung jawab yang tinggi karena seringkali mereka harus berperilaku seperti orang dewasa dan bertanggung jawab di rumah.

4. Anak sulung biasanya percaya diri dan memiliki kecenderungan untuk mendominasi di berbagai tempat.

5. Karena mereka takut membuat kesalahan, anak sulung biasanya nggak fleksibel. Mereka nggak suka mengubah banyak hal dan merasa ragu saat mereka perlu keluar dari zona nyaman.

2 dari 8 halaman

Gaya parenting anak sulung:

1. Jika kamu adalah anak sulung, kemungkinan besar kamu akan memiliki harapan yang tinggi pada anak-anak. Kepribadian kita membuat kita memiliki kecenderungan untuk menjaga agar semua terkendali dan akan tercermin dalam gaya parenting pada anak.

2. Saat kita menjadi orang tua, kita mungkin akan mengingat perilaku adik bungsu kita. Misalnya, jika adik jarang merasa didengarkan, kita bisa mempertimbangkannya saat membesarkan anak sendiri dan lebih sering menanyakan pendapatnya. Atau jika kita biasanya merasa kesal dengan adik kita, kita mungkin mengalami kesulitan untuk melakukan toleransi pada anak kita sendiri.

3. Kadang-kadang kita mungkin juga terlalu menyamakan diri dengan anak dan menjadi terlalu menuntut. Namun, jika kita punya dua anak atau lebih, kita akan merasa lebih nyaman dan santai.

3 dari 8 halaman

Anak tengah

ilustrasi ibu dan anak © Diadona

Kepribadian anak tengah:

1. Anak tengah biasanya memainkan peran pembawa damai dalam keluarga karena saat seorang adik hadir, mereka harus belajar bagaimana bernegosiasi dan berkompromi untuk 'menyesuaikan diri' dengan semua orang.

2. Berkat kemampuan bernegosiasi yang lebih baik, anak tengah memiliki lingkaran sosial yang lebih besar dan berkembang dalam persahabatan.

3. Mereka sangat fleksibel dan mau mengikuti arus.

4. Anak tengah bisa menjadi orang yang menyenangkan karena mereka selalu kurang perhatian dari orang tua mereka dan inilah cara mereka mengatasi hal itu. Itulah mengapa anak tengah cenderung punya ikatan yang lebih kuat dengan teman-temannya dibandingkan dengan keluarga.

4 dari 8 halaman

Gaya parenting anak tengah:

1. Jika kamu anak tengah, kamu mungkin akan mengimbangi kurangnya perhatian orang tua di masa lalu dengan keluarga sendiri.

2. Kita nggak akan terlalu cepat menilai tindakan anak-anak. Sebaliknya, kita akan cenderung lebih mendengarkan mereka dan melihat kedua sisi argumen apa pun.

3. Kemungkinan besar kita akan membuat keputusan berdasarkan apa yang menurut kita baik dan adil untuk seluruh keluarga. Hal itu karena kita tahu bagaimana rasanya ditinggalkan, kita akan berusaha sangat keras untuk memastikan bahwa semua anak merasa didengarkan dan dilibatkan.

5 dari 8 halaman

Anak bungsu

ilustrasi ibu dan anak © Diadona

Kepribadian anak bungsu:

1. Bayi dalam keluarga cenderung memiliki lebih banyak kebebasan daripada saudara mereka. Akibatnya, mereka seringkali lebih mandiri dan percaya diri.

2. Anak bungsu biasanya berjiwa bebas, suka bersenang-senang, dan ramah.

3. Anak bungsu juga suka berpetualang dan lebih terbuka terhadap pengalaman yang nggak biasa dan mengambil risiko daripada saudara mereka.

4. Mereka adalah pemikat alami dan sering kali dapat menjadi pusat perhatian karena hal ini.

5. Sebagai bayi dalam keluarga, tanggung jawab mereka berkurang dan terkadang berperilaku riang.

6. Anak terakhir juga biasanya menggunakan peran mereka sebagai bayi untuk memanipulasi orang lain.

6 dari 8 halaman

Gaya parenting anak bungsu:

1. Jika kamu adalah anak bungsu dalam keluarga, kamu mungkin akan mendorong anak sendiri untuk mencari petualangan juga.

2. Kita kemungkinan besar nggak terikat pada teori umum dan memercayai intuisi sendiri saat memilih apa yang tepat untuk keluarga.

3. Kita mungkin akan mengalami masalah dalam menetapkan aturan dalam keluarga. Tetapi kita harus ingat bahwa aturan diperlukan untuk membesarkan anak. Jadi lebih baik mempelajari tentang struktur dan memperoleh beberapa keterampilan organisasi.

4. Terkadang, kita mungkin terlalu lembut dengan anak, tapi jangan lupa bahwa ini nggak selalu menjadi pendekatan terbaik.

7 dari 8 halaman

Anak tunggal

ilustrasi ibu dan anak © Diadona

Kepribadian anak tunggal:

1. Anak tunggal cenderung mirip dengan anak sulung. Mereka percaya diri, sukses, pandai bicara, rentan terhadap perfeksionisme, dan terlahir sebagai pemimpin.

2. Namun, mereka mungkin menjadi terlalu egois karena mereka nggak pernah harus bersaing dengan anak lain untuk mendapatkan perhatian atau berbagi mainan.

3. Mereka juga sangat ambisius, giat, dan energik.

4. Anak sulung yang tumbuh dikelilingi oleh orang dewasa sering kali lebih verbal dan dewasa.

5. Anak sulung terbiasa menjadi pusat perhatian.

8 dari 8 halaman

Gaya parenting anak sulung:

1. Jika kamu adalah anak tunggal, kamu mungkin akan mengalami beberapa masalah saat mulai berkeluarga. Pada dasarnya kita belum pernah menjadi " orang tua" untuk adik dan belum belajar bagaimana berbagi semua hal yang kita miliki. Makanya kita mungkin merasa seperti ikan yang kehabisan air.

2. Tetapi jika kita memilih " anak bungsu" sebagai pasangan kita, kemungkinan besar kita akan menjadi pasangan yang baik. Keahlian kita dalam mengatur yang kemudian dikombinasikan dengan semangat riang anak bungsu akan membuat keseimbangan yang baik.

3. Jangan lupa bahwa kita membutuhkan waktu untuk diri sendiri juga.

Jadi gimana, Moms? Udah tepat nggak dengan gaya parenting kamu?

Beri Komentar