Terbukti Anak yang Lahir dari Ibu Muda Berisiko Hiperaktif!

Reporter : Audila Rima Ndani
Kamis, 11 Juni 2020 08:37
Terbukti Anak yang Lahir dari Ibu Muda Berisiko Hiperaktif!
Penelitian membuktikan ibu muda lebih berisiko punya anak ADHD.

Nikah muda menjadi tren yang sedang marak beberapa tahun belakangan ini. Pernikahan di usia muda tentunya nggak menutup kemungkinan memunculkan ibu-ibu muda baru.

Tapi udah pada tahu nggak sih kalau ada sebuah penelitian yang menemukan bahwa anak yang lahir dari ibu berusia muda cenderung berisiko mengalami yang namanya ADHD?

ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder, merupakan kondisi sulit fokus, hiperaktif, dan impulsif yang terjadi pada anak. Kondisi ini nggak bisa diremehkan karena bisa mempengaruhi anak hingga mereka dewasa lho!

1 dari 3 halaman

ilustrasi ibu hamil © Diadona

Dilansir dari Sciencedaily.com, sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of South Australia, menemukan bahwa ibu muda memiliki peluang lebih besar memiliki anak dengan ADHD. Penelitian ini berhasil menemukan bahwa risiko genetik ADHD pada anak ternyata berhubungan dengan usia ibu saat melahirkan, terutama pada wanita di bawah usia 20 tahun.

ADHD diketahui mengganggu perkembangan saraf yang kompleks dan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengontol diri mereka. Kondisi ini ditandai dengan pola perilaku lalai, impulsif, terkadang hiperaktif yang persisten, sulit fokus atau konsentrasi, dan mengatur emosi.

2 dari 3 halaman

ilustrasi ibu dan bayi © Diadona

Peneliti UniSA, Associate Professor Hong Lee, mengungkapkan bahwa ibu muda biasanya mengalami kesulitan karena merekan harus menyesuaikan diri untuk menjadi orang tua saat mereka sendiri dalam usia muda. Dengan memahami hubungan antara ibu di usia muda dan anak dengan ADHD diharapkan dapat membantu keluarga dengan lebih baik.

Harapannya semua wanita muda akan lebih memahami risiko genetik yang tinggi untuk memiliki anak dengan ADHD jika mereka melahirkan di usia muda. Dengan begitu hal ini akan mencegah wanita melahirkan pada usia yang belum matang.

Selanjutnya Associate Professor Hong Lee juga ingin mendidik ibu tentang gejala-gejala ADHD seperti impulsif dan perilaku lalai. Hal ini dapat membantu ibu untuk lebih memahami kondisi anak. Menurutnya, ADHD dapat diobati dengan diagnosis dini sehingga kondisi ini dapat ditangani dengan cepat.

3 dari 3 halaman

ilustrasi ibu dan anak © Diadona

Namun Associate Professor Hong Lee juga mengatakan bahwa meskipun ada hubungan genetik yang jelas antara ADHD dan ibu muda, tapi hal ini belum tentu memiliki hubungan sebab akibat. Dia mengungkapkan bahwa ADHD merupakan kelainan yang sangat bisa diwariskan. Hal itu berarti seorang ibu muda mungkin juga memiliki gen yang mempengaruhi risiko ADHD pada anaknya.

Untuk itu penting bagi kita untuk mengetahui apakah kita punya kecenderungan genetik untuk ADHD yang biasanya bisa kita ketahui melalui riwayat medis keluarga. Informasi tersebut akan sangat berguna untuk memantau kesehatan anak kita di masa depan.

Semoga informasi ini bisa bermanfaat buat kamu ya!

Beri Komentar