© ISTOCK
Banyak orang yang mengatakan kegiatan bayi sehari-hari kalau nggak makan, tidur, ya nangis. Rasanya menangis sudah menjadi hal biasa yang dialami oleh semua bayi. Nggak ada yang aneh saat mendengar suara tangisan bayi di rumah keluarga yang baru punya anak.
Tapi yang perlu kita waspadai adalah bayi yang nangis terus dan nggak berhenti meskipun kita sudah berusaha menenangkannya dengan berbagai cara. Hal itu bisa menjadi tanda yang diberikan pada bayi saat mereka merasakan ada sesuatu yang nggak beres pada diri mereka.
Ilustrasi Bayi Nangis © pinterest.com/Sheila Williams
Dilansir dari Boldsky, jumlah tangisan bayi biasanya mencapai puncaknya selama tiga bulan pertama. Namun setiap bayi pasti punya pola menangis yang berbeda-beda dan hal ini harus dipahami oleh setiap orang tua.
Dalam sehari, bayi biasanya menangis sekitar satu sampai tiga jam. Normalnya bayi akan menangis saat mereka merasa haus, lelah, mengantuk, kesepian, lapar, atau kesakitan.
Terkadang selama minggu awal setelah kelahiran, bayi akan sangat rewel di malam hari. Hal itu adalah hal yang normal terjadi.
Tapi kalau bayi kita sering menangis dengan cara yang nggak biasa, bisa jadi ada masalah kesehatan tertentu yang nggak kita ketahui. Berikut beberapa alasan bayi menangis yang penting untuk kita ketahui.
Ilustrasi Bayi Nangis © shutterstock
Hal ini cukup umum sebagai penyebab bayi menangis.
Saat bayi menangis setelah menyusu, bisa jadi karena mereka butuh bersendawa.
Bayi sering menangis saat mereka merasa sakit perut.
Ilustrasi Bayi Nangis © shutterstock
Bati yang terlalu lelah dan ingin tidur biasanya akan rewel dan menangis. Hal ini dia lakukan untuk menunjukkan keinginannya untuk tidur.
Bayi akan menangis saat mereka merasa terlalu panas atau terlalu dingin.
Bayi biasanya menunjukkan protes dengan menangis karena merasa popok mereka basah atau kotor.
Ilustrasi Bayi Nangis © shutterstock
Kolik merupakan sebuah kondisi yang hampir terjadi pada semua bayi selama bulan pertama. Kolik merupakan kondisi yang membuat bayi menangis karena sakit perut dan merasa nggak nyaman.
Jika bayi terlihat sehat, bahagia, dan aktif tapi sering menangis, bisa jadi hal itu karena dia mengalami kolik. Gejala-gejala kolik meliputi tangisan intens yang membuat bayi sulit ditenangkan, susah tidur, kepalan tangan dan lutut terangkat dan melengkung ke belakang, makan terganggu, sering buang angin, dll.
Hingga saat ini belum ditemukan penyebab pasti dari kolik. Namun kolik biasanya dihubungkan dengan gangguan pencernaan dan angin. Hal itu bisa disebabkan oleh usus bayi yang sensitif pada beberapa zat dalam ASI atau susu formula.
Untuk itu mulai sekarang jangan sepelekan tangisan bayi ya, Moms!
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak